Laga Paling Emosional Bagi Satya Wacana Salatiga

| Penulis : 

Satya Wacana Salatiga menjadi tim pertama yang mengakhiri kiprahnya di IBL 2017-2018. Karena hari ini, Sabtu, 24 Februari, mereka sudah menyelesaikan 17 pertandingan. Laga terakhir menjadi sangat emosional, khususnya bagi pemain. Meski tidak mampu lolos playoff, para pemain ingin memenangkan laga pamungkas. Sayangnya mereka harus tunduk, 88-82, dari Pacific Caesar Surabaya.

Di pertandingan ini, Pacific benar-benar kesulitan menghadapi gempuran Satya Wacana. Skor berbalas skor. Sekuat apapun defense yang dibangun Pacific, bisa dibongkar oleh Satya Wacana. Kedua tim juga menampilkan akurasi tembakan yang baik. Satya Wacana mencetak 45 persen (33/72) dan Pacific menghasilkan 44 persen (36/81). Satu-satunya yang membuat Satya Wacana tidak mampu memenangi laga karena mereka kurang bisa memanfaatkan tembakan gratis. Dari 20 kesempatan hanya berhasil mencetak sembilan tembakan gratis saja.

"Saya bilang ke pemain bahwa di laga terakhir ini, saya mau menang. Saya ingin ada di peringkat ketujuh. Tapi justru kemenangan ketujuh sulit untuk didapatkan hari ini," kata Efri Meldi, kepala pelatih Satya Wacana. "Musim ini saya puas dengan penampilan tim saya. Saya juga sangat senang dengan pemain asingnya. Mereka bisa menyatu dengan pemain lokal. Tahun depan, saya ingin bisa masuk playoff."

Satya Wacana musim ini mengemas enam kemenangan dari 17 laga. Ini merupakan pencapaian terbesar bagi sebuah tim pasca-terpuruk musim lalu. Di IBL 2016-2017, Satya Wacana hanya mencetak satu kemenangan saja. Musim ini jadi bukti kebangkitan Satya Wacana.

"Sejak awal, atau boleh kami mundur lagi, sejak ditinggal Ragil dan Firman, kami harus memulai dari nol lagi. Inilah masa dimana kami harus membangun tim baru dengan wajah-wajah baru. Saya rasa dengan hasil yang kami capai, musim depan kami akan bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik," kata Meldi.

Pemain pun tampak gembira setelah pertandingan berakhir. Tak terlihat kekecewaan di wajah mereka. Bahkan pemain asing pun menuturkan bahwa mereka ingin kembali ke Satya Wacana musim depan. Di pertandingan terakhirnya, Madarious Gibbs menghasilkan 33 poin dan 11 rebound, lalu Jontaveous Sulton menambahkan 12 poin dan 11 rebound. 

"Saya senang dengan "keluarga" baru ini. Saya harap bisa kembali musim depan," ucap Sulton.

"Minggu ini kami sangat intens berlatih. Latihan pun serius sekali. Seri ini memang emosional, khusus bagi kami para pemain. Selain itu kami mengucapkan terima kasih pada pemain asing di tim kami. Mereka jadi contoh yang baik. Hasil yang kami capai ini, baik untuk kami menghadapi musim depan," sambung Cassiopeia Thomas Manuputty.

Sementara itu, Pacific berhasil menambah jumlah kemenangan. Mereka harus memenangkan satu pertandingan lagi untuk bisa mencuri tempat Stapac Jakarta di klasemen.

"Kalau komentar pertandingan, hari ini kami menang beruntung. Karena banyak poin yang dihasilkan justru dari kesalahan lawan. Target kami tetap Stapac. Jadi kami masih fokus untuk bisa memperbaiki penampilan sebelum playoff," tutur kepala pelatih Pacific Caesar, Kencana Wukir.

"Defense kami buruk hari ini. Maksud saya, kami cetak poin, mereka juga bisa membalasnya. Kalau dari saya sendiri, ini jadi penampilan terbaik," ucap Nuke Tri Saputra yang mengoleksi 21 poin, 6 rebound dan 4 asis. (*)

Foto: Hariyanto

Populer

Spurs Singkirkan Lakers Untuk Melaju ke Semifinal NBA Cup 2025
Stephon Castle Banjir Pujian Usai Singkirkan Lakers dari NBA Cup 2025
Thunder Cetak Rekor 24-1, Bonusnya Tiket ke Las Vegas
Kena Denda Hampir Rp600 Juta, Desmond Bane Lebih Berambisi Juara NBA Cup 2025
Bukan Lakers Atau Heat, LeBron Memilih Cavaliers Sebagai Masa Terbaiknya
Pendiri Orlando Magic Pat Williams Tutup Usia
Rotasi Baik, Stadium Menang Besar (Seri 2 IBL 2016)
Keseruan Dalam Persaingan Awal Mainbasket 3x3 Competition 2025
Sejarah Tercipta, Buksi Juara Dua Musim Beruntun di Indonesia Arena!
IBL Gandeng Sponsor Baru untuk Musim 2022