NBA musim 2022-2023 hampir setengah jalan. Namun cerita-cerita seputar NBA seakan tidak ada habisnya, baik dari sisi positif atau negatif. Terbaru Enes Kanter Freedom menuduh NBA sudah melakukan "blackball" terhadap dirinya. Padahal dia mengaku masih bisa bermain setidaknya enam musim lagi di NBA. 

Enes Kanter Freedom dilepas oleh Houston Rockets pada bulan Februari 2022 setelah Boston Celtics menukarnya. Sementara dia telah menikmati masa keemasan dengan mencetak rata-rata lebih dari 15 poin per pertandingan, Freedom telah terjun bebas selama tahun terakhirnya bersama Celtics. Dan, setelah dibebaskan oleh Houston Rockets, dia tidak menerima tawaran dari tim lain. 

Freedom mengklaim dia telah dicoret dari NBA karena komentarnya yang blak-blakan tentang pemerintah China dan aktivitasnya. Dalam sebuah wawancara dengan John Stossel, Freedom mengaku bahwa dirinya sudah di-blackball oleh NBA. 

"Saya bisa bermain di liga 6 tahun lagi… Anda memberi tahu saya dalam 1 tahun saya lupa cara bermain bola basket? Itu bohong… semua orang di NBA tahu saya sedang di-blackball," jelasnya.

Istilah blackball ini dipakai untuk pemain yang masuk dalam daftar hitam NBA. Sehingga klub-klub tidak ada yang diperbolehkan untuk merekrutnya. Enes Kanter sudah pernah datang ke klub-klub, menyindir para eksekutif klub, sampai melakukan protes kepada Komisioner NBA Adam Silver. Namun apa yang dia lakukan tidak membuahkan hasil. 

Enes Kanter iri kepada Kyrie Irving. Karena pada akhir tahun 2022, pemain Brooklyn Nets tersebut juga pernah tersandung kasus berat. Kyrie Irving membagikan sesuatu yang memiliki konten anti-Semit. Namun, sejak itu, Irving meminta maaf dan bisa kembali bermain dan unggul di liga. Sementara Freedom sama sekali tidak menjadi pemain seperti Kyrie.

"Apa yang saya lakukan membuat dikeluarkan dari NBA. Tetapi ketika mempromosikan film yang berkaitan dengan Yahudi, ternyata mendapatkan permintaan maaf. Standar ganda itu nyata," kata Enes Kanter.

Tidak ada cara untuk memverifikasi klaim apa pun yang telah dibuat oleh Freedom, meskipun NBA menyangkal bahwa mereka telah melakukan blackball terhadap pemain tersebut. Tidak ada cara untuk mengetahui apa yang terjadi kecuali seseorang mengetahui seseorang yang mengakar di liga dan aktivitasnya, tetapi sepertinya Freedom tidak akan berhenti protes dalam waktu dekat. (*)

Foto: jta.org

Populer

NBA Rilis Daftar Green Room untuk Draft NBA 2025
Jordan Ott Ingin Membangun Tim Suns yang Baru
Giannis Antetokounmpo Coba Mendinginkan Suasana
Indianapolis Siap Menyambut Final Pertama Dalam 25 Tahun
Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 Juara di Amerika Serikat!
FILA Rilis Ulang Sepatu Basket Bersejarah di Ulang Tahun ke-30
Membebaskan Agassi Goantara
Sabonis, Lauren Jackson & Yao Ming Meriahkan di NBA Rising Stars di Singapura
Jelajah Kuliner Favorit Pemain Basket, dari Masakan Indonesia sampai Jepang
Johannis Winar Tak Ada Dalam Skenario Tim Baru Pelita Jaya