Wabah virus korona membuat bisnis sepatu merosot drastis. Tetapi Jordan Brand tampaknya tidak kesulitan dengan hal tersebut. Buktinya Air Jordan 5 'Fire Red' laris diserbu pembeli saat peluncuran perdana. Namun perlu diingat, bahwa peluncuran tersebut bersamaan dengan episode perdana 'The Last Dance'.

Mengenai dampak film dokumenter terbaru Michael Jordan terhadap penjualan sepatu Jordan Brand dibahas oleh Alex Kennedy dan Michael Sykes dalam The HoopsHype Podcast. Keduanya tidak hanya membicarakan Jordan saja, namun bisnis sepatu khususnya basket secara keseluruhan.

Pembicaraan diawali dengan proyeski merosotnya bisnis sepatu karena wabah virus korona. Kennedy mengatakan bahwa semua pendapatan produsen sepatu akan merosot sebesar 79 persen selama pandemi. Bahkan adidas sudah memproyeksikan penurunan sebesar 93 persen laba di kuarter pertama pandemi.

"Memang secara penjualan menurun, tetapi secara popularitas, budaya sneaker untuk saat ini justru semakin baik. Faktor utamanya tentu internet dan media sosial yang berperan penting," kata Michael.

Bergeser mengenai Jordan Brand. Sebelum wabah virus korona mereka mengambil beberapa nama pemain yang diyakini bisa jadi bintang masa depan. Seperti Luca Doncic, Jayson Tatum, dan terakhir Zion Williamson. Namun yang menarik justru adalah saat liga dihentikan karena pandemi. Ketika beberapa produsen menahan rilis sepatu baru, justru Jordan Brand tampak tidak terpengaruh.

Jordan baru-baru ini merilis Air Jordan 5 'Fire Red', tepat ketika 'The Last Dance' ditayangkan. Sepatu tersebut terjual habis dalam hitungan menit. Ini menunjukkan bahwa Jordan Brand sama sekali tidak terpengaruh dengan wabah virus korona. Tetapi Michael menerangkan hal yang lebih jauh ketimbang dampak film dokumenter.

"Saya masih ingat, saat Jordan Brand merosot di awal tahun 2000-an. Mereka kalah dari adidas, bahkan orang-orang rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli adidas," jelas Michael, yang juga penulis rubrik sneakers di USA Today. "Tetapi apa yang dilakukan Jordan kemudian berhasil mengembalikan citra mereka. Salah satunya adalah kolaborasi. Proyek-proyek kolaborasi mereka tidak hanya membuat Jordan jadi sepatu basket saja, melainkan menjelma jadi ikon fashion. Contohnya saat mereka berkolaborasi dengan Virgil Abloh."

Menurut Michael, wajar bila Jordan sekarang bisa memetik hasil dari kerja keras mereka selama ini. Sementara film dokumenter tentang Michael Jordan yang baru ditayangkan, menjadi salah satu alat menggaet pembeli dari komunitas basket. Artinya Jordan Brand memang sudah punya pasar yang besar, dan dengan adanya 'The Last Dance' maka jangkauan mereka bisa lebih luas lagi. (tor)

Foto: nba

Populer

Giannis Antetokounmpo Cetak Sejarah Baru di NBA
Luka Doncic Meledak Lagi, Tuntaskan Misi Balas Dendam Atas Timberwolves
Penampilan 42 Poin Steph Curry yang Mengguncang Jagat NBA
"Scary Terry", Julukan Terry Rozier di Dunia Perjudian
Thunder Menang 2OT Lagi, Shai Gilgeous-Alexander Capai Poin Tertinggi Karier
Stephen Curry Selamatkan Warriors Dari Ledakan Aaron Gordon
LeBron James Terseret Kasus Billups dan Rozier Lewat Damon Jones
Pistons Paksa Rockets Telan Dua Kekalahan, Jalen Duren Sikut Amen Thompson
Domantas Sabonis Selamatkan Kings
NBA Bekukan Billups, Blazers Tunjuk Tiago Splitter Sebagai Pelatih Interim