Kawhi Leonard berusaha untuk mendapatkan desain logo dirinya selama setahun. Ia sampai pergi ke pengadilan untuk menyelesaikan sengketa dengan Nike. Namun, Hakim Michael W. Mosman menolak klaim Leonard atas logo yang biasa disebut "The Klaw" itu.

Leonard dan Nike dulunya memang sempat bekerja sama. Kabarnya, sang pemain berbagi ide desain dengan desainer mereka asal Oregon itu. Setelah berpisah, Leonard berupaya untuk menggunakan logonya. Hanya saja terganjal masalah kekayaan intelektual. Leonard mengaku ia membuat sketsanya sendiri, sedangkan Nike mengatakan logo itu merupakan milik mereka.

Tamar Duvdevani, pengacara Nike, menyebut logo dengan sketsanya memiliki bentuk berbeda.

“Asal muasalnya lebih dari sekadar arahan dan ide,” kata Duvdevani per The Oregonian. “Jelas di sini desainer Nike yang menggambar untuk menciptakannya dalam media ekspresi yang nyata.”

Sengketa logo itu sendiri pertama kali muncul pada 2019. Meski begitu, Leonard menjelaskan bahwa perjuangannya sudah berlangsung sejak lama.

“Itu sudah terjadi sejak lama,” kata Leonard tahun lalu. “Kalian baru tahu tentang itu. Itu bukan kekhawatiran besar saya.”

Setelah bergabung dengan Clippers, Nike akhirnya merespon klaim Leonard. Mereka mengatakan bahwa logo itu bukan milik sang pemain. Nike berhak atas kekayaan intelektualnya. Sengketa pun naik ke meja hijau.

Proses peradilan sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Namun, belakangan tersiar kabar baru. Hakim menolak klaim Leonard. Ia sulit mendapatkan logonya kembali. (GNP)

Foto: NBA

Populer

Pertahanan Intensif Pacers Matikan Thunder di Gim 3!
Lonzo Ball Dikaitkan dengan Lakers
NBA Rilis Daftar Green Room untuk Draft NBA 2025
DeMarcus Cousins ​​Dilarang Bermain di Puerto Rico
Jaylen Brown Diharapkan Siap Saat Kamp Pelatihan 2025-2026
Sabonis, Lauren Jackson & Yao Ming Meriahkan di NBA Rising Stars di Singapura
Kabar dan Rumor Tentang Pencarian Pelatih Baru New York Knicks
Giannis Antetokounmpo Coba Mendinginkan Suasana
Jordan Ott Ingin Membangun Tim Suns yang Baru
Membebaskan Agassi Goantara