Pasar basket di Amerika Serikat terbilang besar. Olahraga itu merupakan yang terpopuler dari cabang lain yang dikenal di sana. Maka dari itu, wajar bila persaingan merek olahraga guna mendapatkan atensi dari basket terbilang besar. Popularitas yang dihasilkan bisa meningkatkan penjualan sehingga keuntungan yang didapatkan semakin meningkat.

Kurt Badenhausen dari Forbes merangkum beberapa pihak yang menjual dan mempromosikan produknya melalui NBA. Lima terbesar merupakan merek yang sudah malang-melintang dengan sepatu basketnya. Sementara sebagian lagi hadir sebagai kuda hitam yang menguasai sebagian kecil konsumen.

Sekitar 62,6% pemain NBA memakai produk dari Nike dan Jordan. Capaian itu didapat dari strategi pemasaran mumpuni juga perekrutan sosok-sosok muda potensial. Jangan lupa juga ada Michael Jordan. Boleh jadi ia sudah 16 tahun pensiun. Namun, sorotan media yang tiada henti berdampak pada kepopulerannya yang berakibat pada peningkatan penjualan sepatu dan pernak-pernik berbau Jordan. Ia bahkan telah mengantongi honorarium megabesar.

Pendapatan merek Jordan Januari-Mei 2019 sejumlah AS$3,14 Milyar, naik 10% dari tahun lalu. Legenda Chicago Bulls itu mengantongi rata-rata AS$130 juta per tahun hanya dari Jordan. Dengan tren positif yang ditampilkan, ada kemungkinan Michael Jordan akan mendapatkan lebih banyak tahun ini. Jumlah itu empat kali lebih banyak dari LeBron James yang mengantongi AS$32 juta dari Nike pada 2018.

Strategi merekrut pemain bintang di NBA dan WNBA juga dianggap sebagai cara efektif menarik atensi. Tercatat ada belasan pemain yang terikat kontrak endorsemen dengan Nike. Delapan di antaranya masuk 10 besar dengan pendapatan terbesar. Yang terbaru adalah Zion Williamson. Sebagai pemain yang belum pernah berlaga di NBA, angka AS$13 juta semusim adalah besar. Sekaliber Giannis Antetokounmpo dengan label MVP hanya mendapat AS$10 juta per tahun. Angka itu akan melonjak tajam setelah perilisan Nike Freak 1.

Sobeknya Nike PG 2.5 yang dipakai Zion Februari lalu boleh jadi adalah momentum bagi Nike untuk serius mendapatkannya. Dampaknya begitu besar hingga sanggup menurunkan saham Nike Inc. di pasar. Pemberitaan tentang hal ini terus berlanjut hingga sebulan. Dengan terjangan arus media yang begitu kencang, Zion jelas adalah pemain muda potensial layak jual.

Analis bisnis persepatuan Matt Powell dari firma NPD juga mengamini fakta dominasi Nike. Menurutnya, sekitar 86% pasar sepatu basket dikuasai oleh produk dari Si Contreng. Hal ini diperkuat pula dengan budaya memiliki lebih dari satu sepatu. Torehan besar juga hasil kontribusi dari para kolektor dan penggiat kultur sneaker yang hobi memiliki hingga puluhan pasang sepatu basket.

Dominasi Nike akan terus berlanjut mungkin hingga beberapa tahun ke depan. Kerja keras para pesaing untuk menggoyangnya trus dilakukan namun belum ada yang efektif. Strategi pemasaran yang diperlihatkan selama ini membuahkan hasil yang maksimal bagi dominasi Nike.

Foto: Nike

Populer

Spurs Singkirkan Lakers Untuk Melaju ke Semifinal NBA Cup 2025
Stephon Castle Banjir Pujian Usai Singkirkan Lakers dari NBA Cup 2025
Jordan Poole Angkat Pelicas dari Keterpurukan
Cedera Dereck Lively II Membuat Rencana Mavericks Amburadul
Clippers Tuai Kecaman Penggemar Setelah Kalah Dari Rockets
Thunder Cetak Rekor 24-1, Bonusnya Tiket ke Las Vegas
Sejarah Tercipta! Timnas 3x3 Putri Raih Emas SEA Games 2025
Bukan Lakers Atau Heat, LeBron Memilih Cavaliers Sebagai Masa Terbaiknya
NBA Eropa Bergulir Oktober 2027 Dengan 16 Tim
Kena Denda Hampir Rp600 Juta, Desmond Bane Lebih Berambisi Juara NBA Cup 2025