University of Kentucky atau yang kerap disebut Kentucky Wildcats harus mengakhiri perjalanan mereka di NCAA Tournament March Madness setelah kalah dari Auburn University 77-71. Ini menjadi kali keempat secara beruntun Wildcats gagal lolos ke babak semifinal atau yang akrab disebut Final Four. Hal tersebut semakin memperpanjang puasa gelar NCAA Wildcats yang terakhir kali terjadi pada 2012.

Namun di tengah kegagalan tersebut, pihak Wildcats tetap percaya kepada Kepala Pelatih mereka, John Calipari. Senin malam, 1 April 2019, waktu setempat, dilansir UK Sports Network, media resmi Wildcats, mengungkapkan bahwa Calipari dan Wildcats telah menyetujui kontrak baru. Kontrak baru tersebut cukup berjangka waktu lama bahkan bisa disebut sebagai kontrak “seumur hidup.”

Masih dari sumber yang sama, kontak baru Calipari akan berdurasi 10 tahun. Tidak sampai situ, Wildcats akan menjadikan Calipari sebagai duta mereka jika pelatih berusia 60 tahun ini memutuskan pensiun. Bukan duta biasa, dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa Calipari tetap akan dibayar.

 Menariknya, Calipari dan Wildcats sendiri sebenarnya masih memiliki kontrak hinga 2024 nanti. Namun, adanya godaan dari University of California Los Angeles (UCLA) ditengarai menjadi salah satu sebab Wildcats mengamankan jasa Sang Pelatih. Ya, UCLA dan Calipari memang sempat melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan Sang Pelatih berpindah ke sana. Bahkan, berdasarkan laporan dari The Athletic, UCLA sudah memberi proposal kontrak enam tahun dengan nilai AS$48 juta.

“Rencana dan keingin saya adalah untuk mengakhiri karir melatih saya di sini, di Kentucky,” ujar Calipari dalam akun twitter pribadinya. “Saya rasa pihak kampus juga merasakan hal yang sama dengan saya dan kami sudah membicarakan hal ini secara terbuka,” lanjutnya.

Sejak bergabung bersama Kentucky 2009 lalu, Calipari berhasil mengantarkan kampus ini lolos empat kali ke babak Final Four dan satu kali meraih gelar juara. Catatan kemenangannya pun luar biasa dengan 305 kali menang dari 376 gim. Calipari juga tercatat sebagai pelatih kampus yang menerima bayaran termahal dengan AS$9,2 juta. (DRMK)

Foto: UK Athletics

 

Populer

Giannis Antetokounmpo Cetak Sejarah Baru di NBA
“Pecat Nico” Menggema Saat Kalah Beruntun, Mavericks Mohon Kesabaran Penggemar
Aaron Gordon Bak Tampil di Dunk-Contest Saat Nuggets Menggulung Suns
Tema Lapangan NBA Cup 2025 Lebih Nyaman Dilihat
Joel Embiid: Lebih Baik Bermain Sedikit Daripada Tidak
Jaylen Brown Menyoroti Kurangnya Perlindungan NBA Terhadap Pemain dari Judi
Penampilan 42 Poin Steph Curry yang Mengguncang Jagat NBA
Thunder Raih Kemenangan Nyaman Atas Hawks
Domantas Sabonis Selamatkan Kings
Timnas Basket U18 Putri Yakin Tampil Maksimal di SEABA U18 Women’s 2024