Faldo Payon tidak menyangka dirinya bisa terpilih sebagai MVP Honda DBL 2018 Kupang Series. Namun, ia lebih tidak menyangka lagi karena mendapat undangan untuk mengikuti Honda DBL Camp 2018. Ia senang bukan kepalang karena itu merupakan mimpinya sejak lama.

Kendati begitu, Faldo punya satu masalah. Siswa SMAN 1 Kupang itu harus terbang dari kampung halamannya ke Surabaya sementara ia sendiri sering mabuk kendaraan. Akibatnya, ia pun merasa pusing dan mual, bahkan sempat mengeluarkan isi perutnya ketika pesawat mendarat.

Dalam kondisi seperti itu, Faldo tetap maju. Ia mengikuti rangkaian kegiatan Honda DBL Camp dengan tekad sekuat baja. Ia bahkan sampai memecahkan rekor beep test di hari pembukaan dengan total 139 kali lari. Ia melewati rekor sebelumnya yang hanya 132 kali.   

Mainbasket sempat berbincang-bincang dengannya soal apa yang membuatnya bisa melakukan itu. Simak wawancara kami, sebagai berikut:

Sudah berapa lama main basket?

Baru tiga tahun, dari kelas satu SMA sampai kelas tiga.

Apa yang menarik dari basket?

Awalnya, sih, tidak tahu. Hanya diajak oleh teman. Lama-lama makin suka. Bermain terus, ikut latihan terus.

Selain basket, ada olahraga lain tidak?

Tidak ada. Setiap hari di rumah saja.

Basket di Kupang seperti apa memang?

Mungkin baru mulai berkembang, baru dikembangkan, belum terlalu kelihatan. Baru mau mulai dimajukanlah.

Pemainnya banyak tidak?

Banyak.

Kalau event-nya?

Event-nya dalam satu tahun bisa tiga saja, tapi seru. Sangat menantikan event-nya.

Pengaruh DBL di sana seperti apa buat perkembangan basket di Kupang?

Pengaruhnya sangat besar. Di sana, kan, banyak pemain basket.

Kamu MVP, tapi apa yang jadi kelebihan kamu sampai bisa jadi MVP?

Mungkin hanya karena terlalu rajin latihan. Pelatih bilang, kalau rajin latihan, pasti akan berkembang. Jadi, saya rajin latihan.

Ini pengalaman pertamamu di Surabaya? Menurutmu Surabaya seperti apa?

Menyenangkanlah.

Ini pengalaman pertamamu di Honda DBL Camp juga, kan?

Iya, pengalaman pertama.

Apa yang ingin kamu dapatkan dari sini?

Mungkin bisa menjadi All-Star. Sangat ingin, sih, pergi ke Amerika.

Kamu bakal bertemu dengan pelatih-pelatih dari DBL Academy dan WBA Australia, apa yang ingin kamu pelajari dari mereka?

Semuanya saya ambil.

Ada tidak, sih, sesuatu yang kurang dari dirimu?

Banyaklah. Kan, pemula butuh banyak lagi.

Tapi, secara mental, kamu siap bersaing sama teman-teman dari daerah lain?

Karena sudah terpilih MVP, jadi harus sudah siap. Pasti.

Di hari pertama, kamu memecahkan rekor beep test. Seperti apa rasanya?

Sangat senanglah.

Kok bisa memecahkan rekor? Memang latihan?

Setelah jadi MPV, pelatih saya minta latihan privat. Jadi, Pelatih setiap hari suruh saya lari.

Tidak semua orang bisa memecahkan beep test. Apa yang kamu rasakan ketika lari?

Melakukan yang terbaik saja. Kasih tunjuk ke Pelatih bahwa apa yang Pelatih su kasih beta bisa kasih lihat di DBL Camp.

Dengar-dengar kamu tidak bisa naik kendaraan, benar?

Iya, hehe, dari kecil su begitu.

Tadi kamu naik motor juga ke sini (hotel)?

Waktu berangkat tadi pakai motor, waktu pulang juga pakai motor.

Waktu naik pesawat bagaimana, dong?

Pertama, sih, waktu naik pesawat sudah terasa pusing. Pas saya turun baru muntah.

Tapi, kok bisa memecah rekor beep test dalam kondisi seperti itu? Lemas?

Lemas, hehe. Tidak tahu. Kelebihan mungkin, hehehehe.

Kira-kira setelah kamu belajar di DBL Camp, apa yang kamu mau bawa pulang?

Apa yang beta pelajari, mungkin, beta bisa bawa balik nanti untuk teman-teman lain.

Ini, kan, kesempatan terakhirmu juga. Kamu mau bantu adik-adik kamu nanti supaya bisa ke DBL Camp?

Maulah, biar semua bisa merasakan.

Ada hal khusus yang mau kamu lakukan buat mendorong mereka ke DBL Camp?

Setiap kali latihan, beta bisa kasih bantu latihan, bantu-bantu Pelatih.

Kamu berarti mau meyakinkan mereka untuk ke sini?

Iya, mau. (GNP)

Foto: Yosi R.

Populer

Luka Doncic Merasa Tidak Enak dengan Kyrie Irving
Pertama Dalam 2 Dekade, Tidak Ada LeBron, KD, atau Curry di Ronde Kedua Playoff
Nuggets Singkirkan Lakers
Kevin Durant Tidak Senang dengan Sistem Frank Vogel
Ada Wemby, Spurs Akan Kembali ke Paris Setelah 19 Tahun
Janji Donovan Mitchell di Gim 5 Cavaliers vs Magic
Thunder Istimewa! Sapu Pelicans 4-0 di Playoff Putaran Pertama
Celtics Unggul 3-1, Tapi Kristaps Porzingis Cedera
Frank Vogel Berlindung Di Balik Nama Mat Ishbia
NSH dan Aspac Bertukar Pemain