Desain sepatu basket tahun 1990-an menghadirkan berbagai macam cerita. Di era itu, tidak ada merek dominan. Setiap merek sepatu merekrut pemain andalan yang ditunjuk sebagai duta. Sebut saja Nike, adidas, Reebok, Fila, Converse, dan lainnya. Khusus untuk Nike, mereka pernah mendapat permintaan yang tergolong unik dari Gary Payton. Ia meminta sepatu yang terinspirasi dari sarung tangan.

Payton bisa jadi salah satu pemain bertahan terbaik di NBA. Ia tipikal pemain yang menjengkelkan bagi penyerang namun tetap dihormati. Selain itu, Payton juga kerap berbicara dengan cara menyudutkan. Posturnya memang tidak setinggi pebasket di eranya, tetapi ia tetap memiliki nilai dan dihormati pebasket lain. Sepatunya selalu mewujudkan semangat itu.

Ia tercatat menggunakan beberapa sepatu ikonik Nike saat berkarir. Sebut saja Nike Air Maestro, Nike Air Much Uptempo, serta Air Hawk Flights. Diantara semua sepatu, bintang Seattle Supersonics ini memiliki sepatu yang jadi ciri khasnya bernama Nike Air Zoom Flight ’98. Sepatu itu dijuluki “The Glove” (sarung tangan) sehingga kerap dinamai Nike Air Zoom GP “The Glove”.

Perilisan The Glove bersamaan dengan pengenalan fitur Monkey’s Paws. FItur tersebut adalah lima buah cangkang plastik terletak di bagian luar dan dalam sepatu yang berguna sebagai pelindung otot pergelangan kaki. Bentuknya menyerupai lima buah jari yang mencengkeram sepatu. Sepatu itu kemudian menempatkan selapis kain nilon elastis menutupi seluruh bagian atas sepatu dengan resleting di bagian tengah. Fitur itu jadi realisasi permintaan Payton tentang sepatu yang terinspirasi sarung tangan. Mudahnya, itulah sarung sepatu yang ada di Nike Air Zoom GP.

Gary Payton duduk bersama dengan para desainer Nike untuk merumuskannya. “Saya terinspirasi dari sarung tangan kulit berresleting. Seingat saya, tidak ada sepatu yang memiliki fitur semacam itu,” ujar Payton kepada Nice Kicks pada 1 Agustus 2012. Nike kemudian membuatkan beberapa prototipe untuk model tersebut. “Hasilnya mengagumkan. Sepatunya benar-benar rapat di kaki sehingga enak untuk dipakai bermain basket,” tutupnya.

Meski telah pensiun pada 2007, sepatu Gary Payton masih jadi perbincangan hangat terutama saat membahas sepatu basket tahun 1990-an. Complex pun menobatkannya sebagai sepatu basket paling bagus. Kini, Nike kabarnya akan merilis sepatu dengan fitur terinspirasi dari Air Zoom GP “The Glove”. Nama sepatu itu adalah Nike Air Vapormax Premier FlyKnit. Bagian paling utama yang diambil adalah bagian atasnya yang memuat struktur temali nyaris serupa. Sepatu ini ditambah fitur pengait untuk menambah kesan modern.

Foto: Nike, NBA

Populer

Ketakutan dan Tantangan Suns Usai Tertinggal 3-0 dari Timberwolves
Stephen Curry Terpilih Sebagai Clutch Player of the Year 2024
Tanpa Poin di Gim 3, Darvin Ham Tidak Akan Mencadangkan D’Angelo Russell
Lakers Sulit Menang Jika Hanya Mengandalkan LeBron dan AD
Sumbangsih Besar Barisan Bigman, Mavs Berbalik Unggul dari Clippers
Abraham Wenas, Jordan Adams, dan Pandu Wiguna Juara Kompetisi IBL All-Star 2024
Future Kandaskan Legacy (Lagi), Lester Prosper Jadi MVP IBL All-Star 2024
Pelita Jaya Menutup Kualifikasi BCL Asia dengan Sempurna
Anthony Edwards 36 Poin, Timberwolves Hajar Suns 3-0
IBL Draft Dihapus, Satria Muda Memantau Pemain di DBL Camp 2024