Jika musim lalu ada kejutan Cleveland Cavaliers, musim ini giliran Detroit Pistons. Pistons memimpin Wilayah Timur untuk sementara dengan 11 kemenangan dari 13 pertandingan. Kemenangan ke-11 Pistons terjadi setelah waralaba tersebut membungkam Philadelphia 76ers 114-105 di penyisihan grup NBA Cup 2025.
Hasil pertandingan di Little Caesars Arena itu merupakan kemenangan kesembilan beruntun Pistons di awal musim ini. Ini rekor kemenangan terpanjang Pistons sejak musim 2007-2008. Pada 17 tahun silam, Pistons menjadi tim terbaik dengan 59-23 dan mencapai Final Wilayah Timur. Itu merupakan pencapaian terbaik terakhir Pistons.
Pistons mengalahkan Sixers meski tanpa pemain-pemain intinya. Cade Cunningham sudah absen dua gim karena cedera pinggul. Pistons juga tanpa Jalen Duren, Tobias Harris, dan Ausar Thompson yang cedera pergelangan kaki.
Baca juga: Pistons Tetap Stabil Meski Daftar Cedera Makin Panjang
Tim asuhan J.B. Bickerstaff itu pun meraih hasil yang stabil meski Jaden Ivey belum debut pada musim ini. Ivey masih pemulihan setelah operasi lutut di pramusim. Tapi ada Isaiah Stewart yang kembali setelah absen tiga gim akibat cedera pergelangan kaki.
Sixers sebenarnya memimpin hingga 12 poin di paruh pertama. Kemudian Pistons mendapatkan momentum di kuarter keempat dan membuka jarak dalam lima menit terakhir. Mereka menahan Sixers yang hanya bisa membuat 15 poin di kuarter keempat.
Pistons menjalani NBA Cup 2025 dengan serius. Pistons meraih 2-0 dan di puncak Grup B Wilayah Timur. Mereka memiliki rekor yang sama dengan Orlando Magic tapi lebih unggul selisih poin dari Orlando Magic.
Baca juga: Kepercayaan Diri Pistons Meningkat Setelah Menguasai Puncak Wilayah Timur
Semua pemain Pistons membukukan poin dengan enam diantaranya dobel digit. Jalen Green menjadi yang terbanyak dengn 21 poin dan 9 rebound dari 5/12 tembakan. Daniss Jenkins melalui 19 poin dan 8 asis. Disusul Isaiah Stewart dan Caris LeVert masing-masing 14 poin. Duncan Robinson 15 poin dan Paul Reed 10 poin.
“Saya tidak terkejut. Para pemain memang punya sifat yang menyebalkan. Itu bagian yang menyenangkan dari tim kami. Mereka suka suasana ramai. Mereka suka kalau semakin berantakan dan jelek. Kami suka mengajak orang ke sana. Kami suka memancing emosi dan melihat bagaimana reaksi mereka,” tutur Bickerstaff.
Pistons bangkit setelah terpuruk dan tidak lolos playoff enam musim beruntun. Pada musim 2023-2024, Pistons pernah menelan 28 kekalahan beruntun. Mereka langsung berbenah dan mencapai 44-48 di musim 2024-2025 meski tersingkir di ronde pertama 4-2 oleh Knicks. (rag)
Foto: NBA