Skandal perjudian mengguncang NBA. Baru saja pekan pertama NBA 2025-2026 bergulir, FBI sudah menangkap pelatih Portland Trail Blazers Chauncey Billups, pemain Miami Heat Terry Rozier dan disinyalir melibatkan lebih banyak lagi. Bintang Boston Celtics Jaylen Brown meyakini NBA belum melakukan cukup upaya untuk melindungi pemain dari masalah ini.

“Liga seperti, ‘Kamu menghasilkan sejumlah X atau X, Y, dan Z, kamu seharusnya bisa menghadapi hal-hal negatif. Orang-orang mendekatimu tentang parlay. Ini menciptakan wacana negatif seputar olahraga dan pemain ketika orang-orang terlibat soal uang,” kata Brown setelah pertandingan di Madison Square Garden, New York itu.

Brown menyuarakan hal ini karena ia merupakan wakil Serikat Pemain NBA. Ie menyesalkan kurangnya komunikasi antara liga dan para pemain tentang cara menjaga diri dari era perjudian olahraga yang dilegalkan. Baik itu bahaya meminta informasi kepada petaruh atau perilaku penggemar yang disesalkan terhadap pemain.

Baca juga: NBA Bekukan Billups, Blazers Tunjuk Tiago Splitter Sebagai Pelatih Interim

“Saya rasa tidak satu pun dari percakapan saya dengan serikat pemain dan NBA yang membahas soal bagaimana melindungi pemain dari lingkungan seperti itu. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali,” ucap MVP Final NBA 2024 itu.

Brown juga merupakan mantan rekan setim Terry Rozier di Celtics pada 2016-2019. Rozier ditangkap dengan tuduhan membocorkan informasi kepada seseorang bahwa ia akan mengundurkan diri dari gim Maret saat masih bersama Charlotte Hornets dengan taruhan ratusan ribu dolar.

Sedangkan Billups mendapat tuduhan memiliki peran dalam kecurangan permainan orang. Ia juga diduga memberitahu seorang petaruh bahwa ada sejumlah pemain inti Blazers yang absen pada pertandingan Maret 2023.

Baca juga: "Scary Terry", Julukan Terry Rozier di Dunia Perjudian

Brown menilai NBA hanya terlalu fokus untuk meningkatkan bisnis dan mengeruk pendapatan. Di sisi lain kurang begitu memperhatikan perlindungan kepada pemain tentang bahaya yang mungkin terjadi di pertandingan. Terutama skema judi dan pengaturan skor.

“Sering kali pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa meningkatkan bisnis dan pendapatan. Saya rasa kita belum cukup banyak berdiskusi tentang apa akibatnya atau konsekuensi dari beberapa hal tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, juru bicara NBA Mike Bass menuturkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut. Seperti pemantauan media sosial untuk melacak dan mitigasi potensi ancaman atau risiko kesehatan.

“Kami juga telah meningkatkan komunikasi kepada penggemar yang hadir di pertandingan untuk memperkuat kode etik kami dan menekankan bahwa perilaku tidak sopan dan kasar tidak akan ditoleransi,” ujar Bass. (rag)

Foto:  Al Bello/AFP

Populer

Giannis Antetokounmpo Cetak Sejarah Baru di NBA
Aaron Gordon Bak Tampil di Dunk-Contest Saat Nuggets Menggulung Suns
Luka Doncic Meledak Lagi, Tuntaskan Misi Balas Dendam Atas Timberwolves
Penampilan 42 Poin Steph Curry yang Mengguncang Jagat NBA
“Pecat Nico” Menggema Saat Kalah Beruntun, Mavericks Mohon Kesabaran Penggemar
"Scary Terry", Julukan Terry Rozier di Dunia Perjudian
Stephen Curry Selamatkan Warriors Dari Ledakan Aaron Gordon
Thunder Menang 2OT Lagi, Shai Gilgeous-Alexander Capai Poin Tertinggi Karier
Domantas Sabonis Selamatkan Kings
Pistons Paksa Rockets Telan Dua Kekalahan, Jalen Duren Sikut Amen Thompson