Oklahoma City Thunder ”mengorbankan” Josh Giddey saat merombak tim menjelang musim 2024-2025. Keputusan itu tepat seiring dengan keberhasilan Thunder menjadi juara NBA 2025. Giddey mengucapkan selamat meski sedikit merasa getir melihat rekan-rekan di mantan timnya berpesta dengan trofi Larry O’Brien.
Thunder menukar Giddey ke Chicago Bulls untuk mendapatkan Alex Caruso pada musim panas tahun lalu. Sosok Caruso menjadi salah satu kepingan puzzle Thunder dalam memenangkan NBA 2025. Caruso menjadi satu-satunya pemain di roster Thunder musim ini yang pernah menjadi juara. Ia melakukannya bersama Los Angeles Lakers pada 2020.
Dalam siniar Ball Magnets, Giddey bercerita bahwa ia tidak menyukai pertukaran tersebut. Pemain asal Australia itu bahkan berharap Thunder tidak lolos playoff. Nyatanya, Giddey keliru. Thunder justru lebih solid dengan menguasai Wilayah Barat sepanjang musim.
Thunder menjadi unggulan pertama dalam dua musim beruntun. Musim ini raihan mereka lebih baik dengan mencatat rekor terbaik sepanjang sejarah waralaba. Tim asuhan Mark Daigneault itu memperoleh rekor menang-kalah 68-14.
“Saat saya pergi, saya selalu berpikir bahwa saya akan berkata, ‘Sial, saya harap mereka tidak lolos playoff. Saya harap mereka tidak meraih kesuksesan apa pun,” ungkap mantan pemain Adelaide 36ers.
Giddey memang berat pergi dari Thunder. Thunder menjadi rumah pertama Giddey di liga setelah mereka memilihnya sebagai No. 6 NBA Draft 2021. Tetapi waralaba tersebut harus melakukan perubahan pada saat itu. Mereka ingin melakukan rotasi dan posisi itu ada pada Giddey.
Seiring berjalannya waktu, Giddey akhirnya legowo. Ia fokus pada perannya yang lebih besar di Bulls. Di sisi lain, Giddey juga masih mengikuti sepak terjang Thunder. Pemain 22 tahun itu mengungkapkan ikatan yang terjalin selama tiga tahun di Oklahoma City yang terus berlanjut meski ia berada di Chicago.
“Saya mencintai mereka dan sangat dekat dengan banyak orang di sana. Jadi, mungkin itu ikatan yang paling penting. Saya benar-benar mendukung mereka dan ingin mereka memenangkan NBA,” tuturnya.
“Saya berharap jika Bulls tidak menang, saya ingin Thunder yang menang karena saya dekat dengan mereka. Organisasi itu sangat baik kepada saya selama saya di sana. Jadi saya mendoakan yang terbaik untuk mereka,” imbuh Giddey.
Giddey sebenarnya menjadi salah satu bakat didikan Thunder. Ia membukukan rata-rata 13,9 poin, 7,3 rebound, dan 5,7 asis selama musim 2023-2024. Giddey menjadi playmaker utama dan bagian dari upaya Thunder mambangun kembali tim.
Kemudian Giddey pindah ke Bulls. Giddey terus bersinar secara individu dengan meraih 14,6 poin, 8,1 rebound, dan 7,2 asis per gim. Tetapi Bulls kandas di play-in saat memperebutkan unggulan kedelapan. (rag)
Foto: Getty Images