Keluarga Buss Jual Saham Lakers

| Penulis : 

Keluarga Buss sedang mengadakan perjanjian untuk menjual kepemilikan mayoritas Los Angeles Lakers kepada Mark Walter dengan nilai sekitar AS$10 miliar. Ini akan menandai penjualan tim olahraga profesional Amerika Serikat terbesar sepanjang masa.

Lakers telah dimiliki oleh keluarga Buss sejak 1979, ketika Jerry Buss membeli waralaba tersebut dari Jack Kent Cooke dalam transaksi senilai AS$67,5 juta yang juga mencakup Los Angeles Kings dan Los Angeles Forum. Sejak 1980, Lakers telah memenangkan 11 gelar juara, yang merupakan jumlah terbanyak yang pernah diraih oleh tim NBA mana pun selama kurun waktu tersebut. Namun jika ditotal secara keseluruhan, Lakers telah memenangkan gelar juara liga 17 kali sejak mereka berdiri.

Lakers diwariskan kepada anak-anak Buss ketika ia meninggal pada tahun 2013, dan putrinya Jeanie telah menjabat sebagai gubernur Lakers sejak saat itu.

Pembelian kepemilikan mayoritas Lakers oleh Walter dari keluarga Buss dilaporkan bernilai sekitar AS$10 miliar, penjualan waralaba olahraga profesional terbesar di dunia. Sebagai perbandingan, penjualan waralaba NBA baru-baru ini mencakup Mark Cuban yang menjual saham mayoritasnya di Dallas Mavericks seharga AS$3,5 miliar dan Wyc Grousbeck yang menjual saham mayoritasnya di Boston Celtics seharga AS$6,1 miliar.

Ada kabar yang menyebutkan bahwa Jeanie Buss tidak akan meninggalkan klub, dan tetap menjabat sebagai Gubernur Lakers. (*)

Foto: Newsroom | UCLA

Populer

Karl-Anthony Towns Sumbangkan Hadiah NBA Cup 2025 untuk Republik Dominika
Bulls Benar Tentang Lonzo Ball
Knicks Juara NBA Cup 2025, Trofi Pertama Sejak 1973
Timnas Putra Indonesia ke Semifinal! Siap Menantang Filipina di SEA Games 2025
Dillon Brooks Punya Julukan Baru Untuk LeBron James
Spike Lee Mencuri Perhatian Saat Knicks Juara NBA Cup 2025
Jalen Brunson Sampaikan Pesan Pada Komunitas NBA
Nenek Meninggal di Prancis, Tangis Wemby Pecah Usai Final NBA Cup 2025
NBA Kawal Miami Heat Terkait Dampak Terry Rozier
NBA Didesak Untuk Akhiri Kemitraan Dengan Emirates Lantaran Krisis Sudan