Shai Gilgoeus-Alexander adalah salah satu bintang muda yang memiliki performa melebihi ekspektasi. Sebagai pilihan ke-11 NBA Draft 2018, pemain yang akrab disapa SGA ini berhasil terus meningkatkan performa dalam tiga musim perjalanan kariernya. Bahkan, SGA kini sudah menjadi pemain yang hampir menorehkan statistik 25 poin, 5 rebound, dan 5 asis.

Meski memang sudah terlihat sinarnya sejak awal menginjakkan kaki di NBA, SGA baru benar-benar merekah sejak dirinya tampil untuk Oklahoma City Thunder. SGA datang sebagai bagian dari pertukaran Paul George ke Los Angeles Clippers. Kehadiran Chris Paul di musim pertamanya bersama Thunder membuatnya semakin matang di musim lalu.

Terbaru, dalam wawancara dengan GQ Magazine, SGA pun membuka memori mengenai pertukarannya dari Clippers ke Thunder. Sebagai pemain 20 tahun, SGA tak menampik bahwa ia sempat terkejut masuk dalam transaksi secepat itu. “Jujur saja, saya tidak kecewa, tidak sakit hati dengan transaksi tersebut, saya cuma terkejut,” buka SGA.

“Semua rangkaian transaksi tersebut membawa saya pada kenyataan bahwa di akhir dari semua ini, NBA memang adalah sebuah bisnis. Akhir dari semua ini adalah bisnis. Pekerjaan saya adalah bermain basket. Saya dibayar untuk bermain basket, benar bukan? Jadi, apapun timnya, di manapun kotanya, tidak masalah. Saya sekarang bersyukur bisa mewakili Oklahoma City,” pungkasnya.

Kehebatan secara permainan dan kedewasaan mentalitas ini rasanya menjadi alasan mengapa Sam Presti dan jajaran manajemen Thunder melihat SGA sebagai bagian terpenting skuat mereka kini. Mencanangkan rebuild, Thunder memastikan bahwa mereka menutup kemungkinan menukar SGA dengan perpanjangan kontrak maksimal lima tahun AS$172 juta. Jumlah ini bisa menjadi AS$200 juta jika SGA tembus All-NBA Team.

Melihat catatan SGA yang memiliki efektivitas tembakan mencapai 55 persen, rasanya All-NBA Team hanya perkara waktu. Thunder tak perlu mengkhawatirkannya. Mereka sebaiknya fokus mencari kepingan demi kepingan untuk membantu SGA terus menjadi lebih baik dari waktu ke waktu sembari meningkatkan prestasi secara tim. (DRMK)

Foto: NBA

Populer

Thunder Membalas Pacers di Gim 2, Samakan Kedudukan di Final NBA 2025
Shai Gilgeous-Alexander Melampaui Rekor Allen Iverson di Final NBA
Kobe Bryant Jadi Motivasi Shai Gilgeous-Alexander Memburu Gelar NBA
Kekacauan di Final Liga Yunani Karena Evan Fournier dan Kendrick Nunn
Don Nelson “Melawan” Mavericks Untuk Membela Luka Doncic
Lepas 4 Menit Terakhir, Rick Carlisle Hanya Beri Jawaban Singkat
Tertahan di Paruh Pertama, Tyrese Haliburton Memuji Pertahanan Thunder
Tanggapan Tyrese Haliburton Tentang Penilaian Sebagai Most Overrated Player
Mengapa Tidak Ada Logo Final NBA di Lapangan?
Rick Carlisle Senang Final NBA 2025 Lebih Minim Pelanggaran