Petualangan rapper J. Cole di Liga Basket Afrika (BAL) berakhir, setelah beberapa minggu bersama tim Rwanda Patriots. J. Cole hanya tampil tiga pertandingan. Kini dia kembali ke Amerika Serikat dan kembali ke rutinitasnya sebagai penyanyi.

Kabar tersebut disampaikan oleh Marc J. Spears dari ESPN. J. Cole sudah mengakhiri kontraknya dengan tim Liga Basket Afrika, dan sudah meninggalkan Rwanda karena urusan keluarga. Dalam tiga pertandingan bersama tim Rwanda Patriots, J. Cole hanya mencetak 5 poin, 5 rebound, dan 3 asis. Itu menjadi penampilan pertamanya sebagai pemain profesional. J. Cole tercatat tampil selama 45 menit di lapangan.

Ada dua spekulasi yang beredar tentang akhir petualangan J. Cole ini. Pertama, memang terkait dengan kualitas permainan saja. J. Cole tidak memenuhi kriteria sebagai pemain profesional. Itu bisa terlihat dari catatan statistiknya. Alasan pertama ini dirasa paling masuk akal.

Baca juga: Basketball Africa League, Mendatangkan J.Cole dan Tujuan Besarnya

Tetapi muncul spekulasi kedua soal kepergian J. Cole. Banyak yang menyebut bahwa kehadiran J. Cole di BAL hanya bagian dari strategi publikasi saja. Sebab, dirinya bisa memberikan eksposur media yang lebih luas. Sebaliknya, J. Cole sendiri punya kesempatan untuk mempromosikan album barunya.

Tetapi kehadirannya membuat para pemain kurang nyaman. Seperti pengakuan Terrell Stoglin kepada ESPN. Pemain yang sekarang jadi pencetak poin terbanyak sementara di BAL itu menyatakan kalau tidak ada gunanya bermain dengan baik. Sebab, media tetap memberi sorotan pada J. Cole. Padahal para pemain ingin membesarkan liga dengan kualitas permainan, bukan dengan strategi marketing, seperti memasukkan J. Cole.

Tampaknya saat situasi di Afrika mulai panas, J. Cole memilih mundur. Dia tidak ingin menambah runyam urusan ini. Dia pulang ke Amerika Serikat, dan kembali ke rutinitas lamanya sebagai penyanyi. (tor)

Foto: ESPN

Populer

Thunder Membalas Pacers di Gim 2, Samakan Kedudukan di Final NBA 2025
Shai Gilgeous-Alexander Melampaui Rekor Allen Iverson di Final NBA
Kobe Bryant Jadi Motivasi Shai Gilgeous-Alexander Memburu Gelar NBA
Kekacauan di Final Liga Yunani Karena Evan Fournier dan Kendrick Nunn
Don Nelson “Melawan” Mavericks Untuk Membela Luka Doncic
Tertahan di Paruh Pertama, Tyrese Haliburton Memuji Pertahanan Thunder
Lepas 4 Menit Terakhir, Rick Carlisle Hanya Beri Jawaban Singkat
Tanggapan Tyrese Haliburton Tentang Penilaian Sebagai Most Overrated Player
Rick Carlisle Senang Final NBA 2025 Lebih Minim Pelanggaran
Mengapa Tidak Ada Logo Final NBA di Lapangan?