Jeremy Lin pulang ke Tiongkok setelah menjadi juara NBA 2019 bersama Toronto Raptors. Dia tidak mendapatkan tawaran dari tim NBA mana pun, di pasar bursa pemain "free agent". Kenyataan itu menyakitkan hatinya. Kini Lin dianggap sebagai pemain yang sudah "gila", karena meninggalkan uang dan polularitas di Tiongkok, untuk tampil di NBA G-League.

Lin bermain untuk Beijing Ducks di Chinese Basketball League (CBA) musim 2019-2020. Dia mencetak 22,3 poin dan 5,6 assist per pertandingan. Lin juga berhasil membawa Ducks ke playoff CBA untuk pertama kalinya sejak 2016. Lin terpilih sebagai pemain CBA All-Star dengan popuritas di bawah Yi Jianlian. Namun itu semua tidak membuat pemain 32 tahun tersebut melupakan mimpi besarnya. Lin tetap ingin bermain di NBA lagi.

Banyak orang yang menganggap Lin sudah "gila". Ini setelah dirinya memastikan diri bergabung dengan Santa Cruz Warriors di G-League musim depan. Lin yang sempat menghadapi masalah Letter of Clearence (LOC), akhirnya resmi bergabung dengan Warriors. Dia akan bertemu dengan rekan-rekan barunya Minggu depan. Sementara NBA G-League akan dimulai pada bulan Februari di "gelembung" Disney World, yang dipakai NBA tahun lalu.

"Mereka memperlakukan saya seperti bintang rock. Di Tiongkok, saya mendapatkan banyak penggemar dan uang," kata Lin, dalam wawancara dengan Connor LeTourneau dari The San Francisco Chronicle.

"Meninggalkan semuanya dan datang ke sini, sejujurnya, beberapa orang menganggap saya sudah gila. Saya benar-benar masih merasa bahwa saya seorang pemain NBA, bukan hanya soal uang dan ketenaran, atau apapun itu."

Jeremy Lin bermain di NBA sejak tahun 2010 bersama Golden State Warriors. Dia sempat bermain untuk New York Knicks (2011-2012), Houston Rockets (2012-2014), Los Angeles Lakers (2014-2015), Charlotte Hornets (2015-2016), Brooklyn Nets (2016-2018), Atlanta Hawks (2018-2019), dan Toronto Raptors (2019). Beberapa analis NBA berpendapat bahwa Lin bisa bermain di NBA musim ini. Sebab, NBA membuka peluang bagi tim-tim yang kekurangan pemain untuk mengambil dari G-League. Aturan baru tersebut dibuat setelah banyak pemain NBA yang harus menjalani karantina karena terjangkit virus Covid-19. Bila Lin bisa menampilkan permainan terbaiknya di G-League bulan depan, maka dia bisa diambil oleh tim NBA. (tor)

Foto: Christian Post

Populer

NBA Rilis Daftar Green Room untuk Draft NBA 2025
Jordan Ott Ingin Membangun Tim Suns yang Baru
Indianapolis Siap Menyambut Final Pertama Dalam 25 Tahun
Giannis Antetokounmpo Coba Mendinginkan Suasana
FILA Rilis Ulang Sepatu Basket Bersejarah di Ulang Tahun ke-30
Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 Juara di Amerika Serikat!
Membebaskan Agassi Goantara
Johannis Winar Tak Ada Dalam Skenario Tim Baru Pelita Jaya
Jelajah Kuliner Favorit Pemain Basket, dari Masakan Indonesia sampai Jepang
Sabonis, Lauren Jackson & Yao Ming Meriahkan di NBA Rising Stars di Singapura