Jayson Tatum menjalani musim yang luar biasa. Baru memasuki tahun ketiganya di NBA, ia sudah memberikan tanda-tanda dominasi dengan cara memimpin Boston Celtics untuk urusan poin per gim. Di luar itu, keberhasilan Tatum masuk dalam jajaran NBA All Star 2020 juga semakin menguatkan fakta bahwa dirinya kini sudah masuk jajaran elit NBA.

Pun demikian, tak semua orang berpendapat seperti ini. Di dalam kehidupan ini, akan selalu ada orang-orang yang terus meragukan kita, termasuk sosok Tatum. Tak sedikit yang berpikir bahwa performa Tatum musim ini hanyalah sebuah peningkatan sesaat atau biasa kita sebut sebagai “one season wonder” semata.

Menanggapi pandangan orang yang demikian, Tatum mendaku tak terlalu peduli. Dalam wawancara virtual dengan awak media, ada banyak hal yang memperlukan fokusnya lebih ketimbang ucapan-ucapan mereka yang meragukan kemampuannya. “Setiap waktu, saya hanya berusaha untuk terus menantang diri saya. Selalu memberi target baru yang ingin saya capai,” buka bapak satu anak ini.

“Saya berusaha menetapkan target yang tinggi dan tidak memikirkan apa kata orang-orang di luar sana. Entah mereka bilang bahwa saya benar-benar bagus atau saya hanya bagus sesaat, saya tidak peduli, itu tidak mengganggu saya. Saya tahu apa yang bisa saya lakukan dan apa yang saya inginkan ke depannya,” lanjut pemain berusia 22 tahun ini.

“Setiap saya melangkahkan kaki di lapangan, saya selalu menganggap diri saya adalah pemain terbaik. Ini semacam mentalitas yang saya bangun untuk diri saya sendiri, namun saya tahu pemain-pemain lain juga memiliki hal itu di kepala mereka. Saya cuma berpikir tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya tahu bahwa perjalanan saya masih panjang dan saya ingin terus lebih baik setiap malam, setiap minggu, setiap tahun. Saya tidak ingin merasa puas,” pungkasnya.

Catatan 23,6 poin, 7,1 rebound, 2,9 asis, dan 1,4 steal per gim memang bisa membawa Tatum masuk ke NBA All Star. Namun, seperti yang ia ungkapkan, dengan usia yang masih 22 tahun, Tatum punya perjalanan panjang untuk membuka kunci dari segala potensi-potensinya. Bersama dengan Jaylen Brown di Celtics, rasanya mereka bisa menjadi poros utama dan salah satu duet paling berbahaya di liga beberapa tahun ke depan. Akan tetapi, jauh sebelum melangkah ke masa depan, mereka harus fokus lebih dulu membawa Celtics melangkah jauh di lanjutan NBA 2019-2020. (DRMK)

Foto: NBA

 

Populer

Deandre Ayton Mau Bergabung Lakers Karena Luka Doncic
Tim-tim yang Berpotensi Menjadi Tujuan Damian Lillard Berikutnya
LeBron Berlatih di Cleveland, Apakah Tanda Akan Pulang Kampung?
Ja Morant Kehilangan, Yuki Kawamura Gabung Bulls di Summer League
Kontrak Baru Lakers untuk Jaxson Hayes Memicu Klausul No-Trade
Pertahanan Kokoh Matikan Dewa United, Hangtuah Paksa Gim Ketiga!
Dallas Mavericks Resmi Mengikat Cooper Flagg Selama 4 Tahun
Pelita Jaya Masih Sempurna, Taklukkan Hawks 2-0 untuk Memastikan Semifinal
Upaya Donovan Mitchell Lepas dari Bayang-bayang LeBron di Cavaliers
Dua Pemain Bernama Devin Booker Tapi dengan Nasib yang Berbeda