Vince Carter dan Pemain NBA yang Bermain 20 Musim

| Penulis : 

Vince Carter sudah bermain selama 21 musim di NBA. Namun, ia belum mau berhenti dari dunia basket. Carter mengumumkan dirinya akan kembali bermain pada 2019-2020 nanti. Jika berhasil melakukannya, itu artinya ia akan memecah rekor pemain dengan karier terlama di NBA.

Selain Carter, sebenarnya ada enam pemain lain yang memiliki karier terbilang lama. Mereka bermain selama 20 musim atau lebih.

Kobe Bryant

Kobe Bryant bermain bersama Los Angeles Lakers sepanjang kariernya di NBA. Ia bermain di sana selama 20 musim. Bryant memutuskan pensiun pada 2016 setelah rentetan cedera yang membuatnya sering menepi.

Pemain kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 23 Agustus 1978 ini pertama kali bermain pada 1996. Saat itu, New Orleans Hornets memilihnya lewat NBA Draft putaran pertama. Namun, mereka segera mengirimnya ke Lakers sehingga Bryant tidak pernah sekalipun membela Hornets.

Selama 20 musim bersama Lakers, Bryant menjelma seorang legenda yang diagungkan. Namanya acap kali bersanding dengan dua pemain terbaik sepanjang masa: Michael Jordan dan LeBron James.

Bryant merengkuh 5 gelar juara NBA, 2 gelar pemain terbaik final, 1 gelar pemain terbaik NBA, dan sederet prestasi mentereng lainnya. Lakers bahkan berani mengistirahatkan dua nomor punggung yang pernah ia kenakan. Jersey nomor 8 dan 24 pun digantung di langit-langit Staples Center sebagai penghormatan.

Kareem Abdul-Jabbar

Kareem Abdul-Jabbar merupakan salah satu legenda yang dihomarti di NBA. Ia membela dua klub (Milwaukee Bucks 1969-1975) dan Los Angeles Lakers (1975-1989) selama 20 musim di NBA. Ia menyabet 6 gelar juara NBA, 2 gelar pemain terbaik final, 6 gelar pemain terbaik NBA, dan segudang gelar lainnya. Lakers bahkan membuatkannya patung dengna gestur tembakan kail khasnya, dan memajangnya di depan Staples Center.

Sebagai penghormatan lainnya, jersey Abdul-Jabbar juga diistirahatkan. Bucks dan Lakers menggantung nomor 33 di langit-langit arena masing-masing. University of California, Los Angeles (UCLA) juga mengistirahat nomor yang sama.  

Kini Abdul-Jabbar bekerja sebagai pengusaha. Ia juga rajin menulis di sela-sela kesibukannya. Abdul-Jabbar terakhir kali tampak menerbitkan buku Mycroft and Sherlock (2018) bersama Anna Waterhouse.

Dirk Nowitzki

Dirk Nowitzki juga termasuk pemain yang loyal. Ia setia kepada Dallas Mavericks sampai akhir kariernya di NBA. Nowitzki memutuskan pensiun pada 2018-2019 setelah berkarier selama 21 musim. Ia memegang rekor pemain satu tim dengan karier terlama di NBA.

Nowitzki memulai kariernya pada 1998.  Ia datang dari kompetisi Eropa sehingga banyak menginspirasi pemain-pemain dari benua yang sama untuk bermain di NBA. Nowitzki bak panutan yang membuka kran pemain Eropa untuk berani bermimpi meniti karier di Amerika Serikat.

Selama 21 musim, Nowitzki telah menorehkan berbagai prestasi. Ia menjadi pemain Eropa tersukses yang pernah ada. Nowitzki menyabet 1 gelar juara NBA, 1 gelar pemain terbaik final, 1 gelar pemain terbaik NBA, juga gelar lainnya yang tidak kalah mentereng. Salah satunya adalah menjadi pencetak poin terbanyak keenam dalam sejarah NBA. Abdul-Jabbar (1) dan Kobe Bryant (3) berada di atasnya.

Kevin Garnett

Kevin Garnett juga bermain selama 21 musim di NBA. Ia membela tiga tim berbeda selama itu. Garnett memulai kariernya bersama Minnesota Timberwolves pada 1995. Ia kemudian pindah ke Boston Celtics pada 2007.

Ketika membela Celtics, Garnett berhasil menyabet gelar juara NBA pertama kalinya. Gelar itu sekaligus menjadi yang terakhir sebab ia tidak pernah menyabet hal yang sama di musim-musim berikutnya. Kariernya bahkan mulai turun ketika ia pindah ke Brooklyn Nets.

Garnett hanya bertahan selama tiga musim di Brooklyn. Ia kemudian kembali ke Minnesota untuk membela klub pertama. Garnett menghabiskan waktu di sana sampai pensiunnya pada 2016.

Selain gelar juara, ia menyabet beberapa gelar bergengsi, di antaranya: pemain terbaik NBA (2004), pemain terbaik All-Star (2003), dan pemain bertahan terbaik (2008). Sederet prestasi lainnya ikut menghiasi lemari karier Garnett yang bersinar.

Kevin Willis

Kevin Willis sebenarnya tidak punya prestasi mentereng seperti pemain lainnya yang pernah bermain di NBA selama 20 musim. Ia hanya pernah menyabet satu gelar juara bersama Houston Rockets. Namun, ia mampu bertahan di liga selama 21 musim.

Willis memulai karier bersama Atlanta Hawks pada 1984. Ia kemudian mengakhiri kariernya sebagai pemain Dallas Mavericks pada 2007. Dalam rentang 21 musim, Willis telah menjadi seorang pengembara. Ia membela sedikitnya sembilan tim selama kariernya.  

Willis temasuk pemain yang unik. Ia seperti tidak tahu kapan harus berhenti. Ketika usianya mencapai 42 pada 2004-2005, ia sebenarnya masih bermain di NBA. Ia baru pensiun di usia 44 tahun.

Robert Parish

Robert Parish terkenal sebagai legenda Boston Celtics. Namun, ia sebenarnya tidak memulai kariernya di sana. Parish memulai kariernya bersama Golden State Warriors pada 1976.

Parish baru bergabung dengan Celtics empat tahun setelah debutnya. Ia membela tim asal Boston itu selama 14 musim. Selama itu, ia merengkuh tiga gelar juara NBA.

Parish kemudian pindah ke Charlotte Hornets pada 1994. Ia bermain sebagai pelapis Alonzo Mourning yang saat itu masih muda. Parish sendiri saat itu berusia 41.

Setelah membela Hornets, Parish kemudian merapat ke Chicago Bulls. Di sanalah ia menutup kariernya dengan gelar juara terakhir. Itu artinya, ia mengatungi empat gelar selama 21 musim di NBA.

Parish pensiun di usia 43 tahun. Ia menjadi pemain tertua ketiga yang pernah berkarier di NBA. Nat Hickey (45) dan Willis (43) menjadi dua pemain lebih tua darinya yang pernah bermain di liga yang sama.

Vince Carter

Vince Carter berencana untuk menjadi pemain dengan karier terlama di NBA. Ia memutuskan ingin kembali pada 2019-2020 setelah bermain 21 musim di sana. Padahal dewasa ini usianya sudah mencapai 42. Ia jelas tidak muda lagi.

Kendati demikian, Carter tampak percaya diri ketika mengatakan ingin kembali. Apalagi catatannya bersama Atlanta Hawks di 2018-2019 juga tidak buruk-buruk amat. Ia mencetak rata-rata 7,7 poin, 2,6 rebound, dan 1,1 asis dalam 76 pertandingan. Ia bahkan sering menunjukkan sisa-sisa keatletisannya dengan tombokan di tengah pertandingan. Di usianya yang berkepala empat, ia ternyata masih memiliki lompatan yang tidak kalah hebatnya dengan pemain muda.

Carter tertarik untuk membela Hawks kembali musim depan. Apalagi tim asal Atlanta itu memiliki barisan muda yang selalu membutuhkan mentor seperti Carter. Meski belum pernah menjadi juara NBA, forwarda senior itu sudah berada di liga selama puluhan tahun. Ia bahkan relatif sehat di musim terakhirnya dengan persentase tampil mencapai 92,6 persen.

Foto: NBA

Populer

Luka Doncic Merasa Tidak Enak dengan Kyrie Irving
Nuggets Singkirkan Lakers
Timberwolves vs Suns 4-0, KD dan Ant-Man Saling Lempar Pujian
Frank Vogel Berlindung Di Balik Nama Mat Ishbia
Kevin Durant Tidak Senang dengan Sistem Frank Vogel
Pertama Dalam 2 Dekade, Tidak Ada LeBron, KD, atau Curry di Ronde Kedua Playoff
Thunder Istimewa! Sapu Pelicans 4-0 di Playoff Putaran Pertama
Pelajaran yang Dipetik Nikola Jokic dari Pacuan Kuda
LeBron James Tidak Ingin Menyerah Begitu Saja dari Nuggets
Celtics Unggul 3-1, Tapi Kristaps Porzingis Cedera