Portland Trail Blazers membuat keputusan mengejutkan di NBA Draft 2025 ketika mereka memilih Yang Hansen. Proyeksi pilihan putaran kedua ini bisa terpilih lebih cepat dari yang diperkirakan, yaitu pilihan ke-16 di putaran pertama. Tetapi ia sudah mulai membuktikan mengapa Trail Blazers mau mengambil risiko tersebut.
Gaya bermainnya telah dibandingkan dengan Nikola Jokic. Wajar saja jika idola pemain setinggi 2,2 meter ini adalah superstar Denver Nuggets tersebut. Portland menyukai Hansen, tetapi mungkin Joe Cronin pun meremehkan potensi pemain berusia 20 tahun itu. Tapi dia memberikan gambaran nyata tentang kemampuan yang dimiliki dengan mencatatkan rata-rata 10,8 poin, 5,0 rebound, dan 4,8 asis per pertandingan di NBA Summer League di Las Vegas. Dia memiliki IQ basket tinggi dan gerakannya mirip dengan Jokic.
Trail Blazers sebenarnya punya masalah dengan Yang Hansen. Pelatih Chauncey Billups mengatakan ia tidak membayangkan bagaimana cara memainkan Hansen dan Donovan Clingan bersama-sama, tetapi ia mengakui bahwa keahlian mereka saling melengkapi.
Clingan adalah center starter Trail Blazers, dan dia sendiri menjalani musim rookie yang solid, tetapi Hansen pada akhirnya bisa menyaingi Clingan. Clingan adalah jangkar pertahanan Portland, sementara fleksibilitas Hansen menambah elemen baru dalam serangan.
Bagaimanapun, Hansen seharusnya mendapatkan menit bermain rotasi, terutama dengan hilangnya Deandre Ayton dan riwayat cedera Robert Williams III. Pertanyaannya sekarang adalah seberapa sering ia akan bermain bersama Trail Blazers musim depan.
Meskipun Hansen dan Jokic memiliki kesamaan, bukan berarti dunia NBA harus mengharapkan pemain rookie ini langsung mendominasi. Ia masih muda dan masih punya ruang luas untuk berkembang. Hansen memang telah menjadi sensasi, tetapi ia belum menjadi bintang, setidaknya belum. Masih terlalu dini untuk mengetahui seperti apa ia nantinya di NBA. (tor)
Foto: cgtn.com