Lebih dari 20 tahun sejak NBA Draft 2003, mantan pemain dan juara NBA, Darko Milicic masih disebut sebagai salah satu kegagalan terbesar dalam NBA Draft. Terplih di urutan kedua oleh Detroit Pistons, di atas Dwyane Wade dan hanya kalah dari LeBron James, karier Darko memang tak mulus. Ia bertahan hanya sembilan musim di NBA dengan menit bermain yang terbatas. Darko total bermain 468 kali di musim reguler dengan rataan 6,0 poin dan 4,2 rebound per gim. 

Terbaru, Darko muncul kembali ke publik berbicara mengenai basket. Atlet yang berpindah fokus ke boxing ini berbincang di Jao Mile Podcast, siniar asal Serbia, tempat asal Darko. Secara terang-terangan, Darko mengakui bahwa dirinya sama sekali tak siap untuk NBA. Ia hanya melakukan satu kali latihan bersama Pistons dan mereka langsung menyatakan niat untuk merekrutnya. Dari situ, Darko menyatakan bahwa ia hanya bersantai saja dalam menjalani kariernya di NBA. 

"Saya benar-benar tidak siap secara fisik. Saya berlatih sekali di Detroit dan saya benar-benar menderita. Semuanya berantakan. Saya tidak bisa bernapas," buka pria 38 tahun ini. "Mereka bilang kepada saya bahwa saya akan menikmati semua ini, jadi saya ya menikmatinya saja. Namun jujur saja, saya sama sekali tak siap menghadapi latihan ini. Saya ingat mereka membopong saya saat saya tidak bisa bernapas setelah melantun bola (dribble) dua kali setengah lapangan."

"Mereka lantas memukuli saya dengan training pads. Jujur, saya ingin menikam pelatih itu. Nyawa saya sudah ada di ujung hidung. Saya sempat berpikir sebaiknya saya berhenti, jangan dilanjutkan. Saya lantas berpikir mereka jelas tidak akan memilih saya. Namun setelah latihan, mereka malah bilang bahwa sudah pasti saya terpilih. Saya adalah pilihan kedua NBA Draft 2003. Itu adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang melegenda. Mereka memastikan kontrak saya tergaransi," pungkasnya. 

Kini, 20 tahun berselang, Darko memang bercerita dengan tenang mengenai situasinya, namun bukan berarti ia tak menyesal. Sebaliknya, penyesalannya dalam sekali. Darko sadar, ia mendapatkan semuanya dengan mudah, cuma-cuma, namun ia tak memanfaatkanya dengan baik hingga akhir ceritanya seperti sekarang. 

"Saya bilang ke anak-anak saya untuk jangan menjadi idiot seperti saya. Banyak orang yang bilang bagaimana Anda bisa mengatakan diri Anda sendiri idiot, jawabannya adalah waktu akan menjawabnya. Anda akan melihat dan merasakannya sendiri. Anda akan memahami beberapa keadaan dan detail dalam kehidupan Anda. Semuanya diberikan kepada Anda secara mudah, Anda harus paham itu. Jangan menjadi seperti saya, itu adalah hal yang sangat jelas," tutup Darko menyimpulkan kehidupannya. (DRMK)

Foto: NBA/Getty Images

Populer

Yunani Raih Tiket Semifinal FIBA EuroBasket 2025 Setelah Tundukkan Lithuania
Nuggets dan Serbia Sekarang Tahu Kelemahan Nikola Jokic
Sepatu Kobe Bryant Paling Banyak Dipakai Pemain NBA
Ewing Athletics (Akhirnya) Kenalkan Seri Baru sejak 2012
Pada 10 Juli Mendatang, Tiket FIBA World Cup 2023 Mulai Harga Rp100 Ribu
AJ4 "First Class", Hanya Bisa Dilihat, Tanpa Bisa Memiliki
Rajon Rondo Senang Kembali ke Lakers, Meski Menitnya Berkurang
Ayo Dosunmu Kagum dengan Potensi Matas Buzelis
Tim Jerman Akui Tak Bisa Hentikan Luka Doncic Cetak Poin
Penutupan Manis Pacific, Raih Kemenangan atas Borneo