Jordan Poole Tak Masuk Rencana Masa Depan Wizards

| Penulis : 

Mengutip laporan Marc Stein, bahwa Washington Wizards mencoba membangun nilai kesepakatan potensial untuk Jordan Poole, ketimbang melihatnya sebagai pemain andalan tim di masa depan. Poole justru tidak menemukan permainan terbaiknya setelah pindah dari Golden State Warriors. Namun, selain Wizards, ada beberapa tim yang diprediksi bisa menjadi tujuannya. 

Kit Espina dari Give Me Sport, mencoba untuk memetakan, tim NBA mana saja yang cocok dengan Poole. Ternyata ada lima tim yang diprediksi jadi tujuan Poole, yaitu Orlando Magic, Toronto Raptors, Miami Heat, Detroit Pistons, dan San Antonio Spurs. 

Orlando Magic masuk dalam prediksi mengingat mereka berisi pemain-pemain muda. Poole akan tumbuh bersama mereka. Tetapi dalam segi teknis, kehadiran Poole bisa memberikan dorongan pada duet Paolo Banchero dan Markelle Fultz. Kemampuan Poole untuk mengolah bola, akan memberi ruang bagi Banchero. Sementara, bila pilihannya masuk ke lini kedua, kehadiran Poole akan menjadi pemimpin unit cadangan Magic. 

Tim kedua yang berpotensi jadi tujuan Poole adalah Toronto Raptors. Unit yang ada sekarang sangat kuat dalam bertahan, dipimpin oleh Pascal Siakam. Masalah sebenarnya dari tim Raptors saat ini adalah serangan. Mereka ada di posisi ke-23 dalam ofensif, dengan akurasi tembakan 33,6 persen dari area kunci, dan hanya memasukkan 71,4 persen dari tembakan gratis. Poole dengan pengalamannya di Warriors, akan membawa warna baru dalam serangan tim Raptors. Mungkin Poole akan lebih berguna di Raptors, ketimbang tetap bertahan di Wizards. 

Tim ketiga adalah Miami Heat. Kalau yang ini, justru Poole harus banyak belajar. Dia akan berada di grup para veteran seperti Jimmy Butler dan Kyle Lowry. Poole punya kesempatan untuk belajar bagaimana memikul beban sebuah tim. Sebaliknya, Poole dianggap sebagai anak muda yang "sulit dikendalikan". Tapi dia punya kemampuan yang istimewa, seperti yang diperlihatkan saat tampil bersama Warriors. Kalau Heat mampu mengendalikan Poole, maka mereka bisa lebih berbahaya bagi lawan. 

Detroit Pistons jadi tim keempat yang diprediksi cocok dengan Poole. Pistons punya Cade Cunningham yang tampil luar biasa dengan rata-rata 21,0 poin, 3,8 rebound, 7,1 asis, dengana akurasi tembakan 31,4 persen dari tripoin. Masalahnya adalah Cunningham tidak mampu membuka ruang bagi rekan-rekan lainnya untuk mencetak poin. Cunningham menjadi satu-satunya pemain Pistons yang mencetak rata-rata lebih dari 20 poin per gim. Artinya, mematikan Cunningham saja, sudah cukup untuk mengalahkan Pistons. Sehingga kedatangan Poole akan memecah dominasi Cunningham dalam tim. Soal bagaimana keduanya cocok, tentu saja akan menjadi urusan Monty Williams sebagai kepala pelatih. 

Terakhir ada San Antonio Spurs, tim yang punya masalah dengan serangan dan konsistensi dalam pertandingan. Seperti yang dikeluhkan oleh Gregg Popovich sebagai kepala pelatih. Spurs menduduki peringkat ke-29 dalam hal ofensif di liga sekarang. Beberapa kali momen kekalahan Spurs terjadi karena mereka lengah di kuarter keempat. Kehadiran Poole di bangku cadangan, bisa memicu peningkatan serangan, khususnya di kuarter keempat. (*)

Foto: nba.com

Populer

Pertandingan Pertama Hansen Yang Dalam Seragam Blazers Berjalan Sesuai Harapan
Rangkuman Prediksi Para Analis NBA Tentang Masa Depan LeBron James di Lakers
Kevin Durant Jadi “Mentor” Pemain yang Terkena Cedera Achilles
Penjelasan Doc Rivers Tentang Situasi Bucks dan Damian Lillard
Myles Turner Tinggalkan Pacers Karena Peluang Bucks Lebih Menjanjikan
Rebut Momentum di Kuarter Keempat, Rans Menyeret Dewa United ke Gim 3
Cooper Flagg Merasa Penampilannya Buruk dalam Debut Summer League
Kolaborasi Istimewa NBA x Blackpink Menjelang Tur di Amerika Serikat
Jalen Green Optimisme Berduet dengan Devin Booker
Serangan Satria Muda Tumpul, Pelita Jaya Lanjut ke Gim 3 Semifinal