Calon-calon ruki terus bermunculan. Mereka mendeklarasikan diri satu per satu. Namun, masalah agenda NBA Draft 2020 belum juga tuntas. Sebab, musim 2019-2020 pun belum sepenuhnya selesai. NBA menunda kompetisi karena pandemi Covid-19.
Meski begitu, semua pihak terus mencari jalan keluar. Klub-klub, misalnya, mendorong NBA untuk memindahkan jadwal draft ke atas 1 Agustus 2020. Para eksekutif mengungkapkan bahwa pihaknya membutuhkan elemen-elemen esensial yang biasanya dilakukan saat pra-draft.
Untuk saat ini, kegiatan pra-draft tidak bisa dilakukan karena adanya imbauan pembatasan fisik. Klub-klub tidak boleh menggelar uji coba dan evaluasi medis. Mereka hanya diperbolehkan melakukan wawancara. Itu pun secara virtual.
Sementara itu, kompetisi musim ini belum tahu akan kembali digelar kapan. Komisioner NBA Adam Silver mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan waktu sampai akhir April. Mereka mengantungi opsi beberapa opsi yang bisa jadi diputuskan pada Mei mendatang.
Oleh karena itu, pada awal April, semuanya hanya bisa menunggu. Sebab, Covid-19 juga belum mereda. Virus corona (SARS-CoV-2) yang menjadi biang penyakit itu masih merajalela. Ia mengancam keselamatan semua orang, termasuk pemain NBA.
Liga bola basket tersohor sedunia tersebut bahkan menunda musim setelah salah satunya pemainnya, Rudy Gobert (Utah Jazz), dinyatakan positif Covid-19. Pada perjalanannya, mereka mendapati sembilan pemain lain mengalami hal yang sama. Beberapa pemain berakhir sembuh. Hanya saja lainnya belum diketahui.
Di sisi lain, calon-calon ruki yang mendeklarasikan diri mengikuti NBA Draft tahun ini pada umumnya datang dari NCAA. Liga bola basket antarkampus itu sampai membatalkan kompetisinya. March Madness, yang mestinya berlangsung pada Maret lalu, misalnya, dibatalkan.
Kendati tidak bisa menyelesaikan musim dengan cara yang normal, calon-calon ruki terus memupuk optimisme mereka. Para pemain itu rela meninggalkan kampus demi mengejar mimpi ke jenjang profesional. Padahal NBA sedang mengalami hiatus. (GNP)
Foto: NBA