Semuanya bermula ketika John Wall menyaksikan Nikola Jokic meninggalkan lapangan dengan senyum santai seolah-olah seperti tidak terjadi hal yang mengangumkan. Padahal, bintang utama Denver Nuggets tersebut baru saja mencetak 55 poin, saat timnya menang 130-116 atas LA Clippers di Intuit Dome. John Wall heran, dan bahkan mengatakan kalau dirinya "frustasi" melihat Jokic, yang terlihat sangat mudah mendominasi NBA. 

Biasanya, ketika seorang pemain sendirian membawa timnya meraih kemenangan, terutama dengan cara di mana ia mengungguli seluruh pemain inti lawan dengan mahakarya 50 poin, mereka terlihat terengah-engah, bermandikan keringat, dan tampak kelelahan saat bel akhir berbunyi. 

Namun, Jokic hanya berjalan meninggalkan lapangan dengan senyum santai, seolah-olah tidak terjadi sesuatu yang aneh. Fakta bahwa peraih tiga kali MVP ini secara alami tampak begitu superior di atas semua bintang lain di liga sehingga ia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

"Seolah dia (Nikola Jokic) tidak peduli dengan bola basket," ujar John Wall, saat tampil sebagai bintang tamu di acara "Run It Back". 

Wall sangat terkesan dengan Jokic yang dengan santai mendominasi lawan-lawannya. Kebanyakan superstar memiliki cara khas atau pola tersendiri dalam mengambil alih permainan. Misalnya, pemain seperti Shai Gilgeous-Alexander dan Luka Doncic akan meninggalkan dampak kemenangan dengan mencetak poin tertinggi melalui kesempatan terus-menerus mendapatkan tembakan gratis. 

Sebaliknya, Jokic adalah salah satu pemain yang menemukan cara baru untuk memberikan dampak terbesar. Entah itu melalui rebound yang luar biasa, playmaking yang elit, atau sekadar mencetak tripel-dobel, ia beradaptasi dengan apa pun yang dituntut permainan.

Wall, yang membahas performa ini, mengakui betapa ia kagum sekaligus kesal melihat Jokic beraksi. Meskipun ia memuji bagaimana peraih tiga kali MVP itu selalu punya serangan balik terhadap apa pun yang dilontarkan Clippers untuk memperlambatnya, ia juga terkesima dengan betapa mudahnya Jokic mendominasi setiap pemain dalam penguasaan bola yang berbeda, semuanya tanpa perubahan ekspresi.

"Dia tidak masuk hitungan. Apa yang dia lakukan tadi malam tidak masuk hitungan. Dia membuatnya terlihat begitu mudah, seolah-olah dia tidak peduli dengan bola basket. Itulah bagian yang membuat frustrasi dari semua hal. Ada pemain yang sudah bekerja keras, dan dia hanya melayang di luar sana," kata Wall.  "Dia melakukan satu floater tadi malam, di mana Chris Paul terlihat seperti (di lapangan), dia melakukan floater itu melewati semua orang. Dia membuat permainan begitu mudah."

Sementara itu, sejak musim 2025-2026 dimulai, beberapa pemain telah menjadi berita utama sebagai kandidat terdepan untuk penghargaan MVP. Entah itu Doncic, yang berada dalam performa terbaiknya dengan rata-rata 34,9 poin dan memimpin Los Angeles Lakers, atau Victor Wembanyama, yang akhirnya mengangkat San Antonio Spurs muda di Wilayah Barat, atau SGA yang memimpin Oklahoma City Thunder meraih rekor awal terbaik franchise, 12-1. Namun, seiring berjalannya musim, kenyataannya Jokic akan terus menunjukkan performa yang begitu luar biasa, dan rasanya sulit tidak memasukkan Jokic dalam daftar kandidat MVP lagi. (tor)

Foto: Facebook Washington Wizards

Populer

Ada Apa Dengan Curry dan UA?
Suns Melesat Dalam Dua Pekan, Devin Booker Membungkam Keraguan
Tuomas Iisalo Redam Suasana di Tengah Rumor Perdagangan Ja Morant
Hawks Lebih Baik Tanpa Trae Young
Tim Dunia NBA All-Star Game 2026 Bisa Berisi Para “Monster”
Kata-kata Bijak Stephen Curry Setelah Warriors Menghajar Spurs
John Wall Heran Melihat Nikola Jokic Mendominasi NBA Dengan Mudah
Penyesalan Terbesar JR Smith
Kekesalan Doug Christie Setelah Kings Tumbang Empat Pertandingan
Kevin Durant Tampil Elegan Memakai Nike KD 18 "PSG" PE