Penyesalan Terbesar JR Smith

| Penulis : 

Meski belum menyatakan pensiun, JR Smith sudah tidak lagi berkecimpung di basket sejak dirinya memenangkan gelar juara NBA bersama Los Angeles Lakers pada tahun 2020. Dalam sebuah kesempatan, Smith merenungkan kebiasaan belanjanya di NBA, dan mengakui bahwa ia menyia-nyiakan banyak uang hasil jerih payahnya.

Ketika seorang pemain bergabung dengan NBA, maka mereka biasanya mendapatkan penghasilan yang diimpikan saat tumbuh dewasa. Dalam sekejap, hidup mereka berubah. Bukan hanya hidup mereka sendiri, tetapi juga hidup semua orang di sekitar mereka. Mendapatkan jutaan dolar sebagai bayaran, yang memang bisa mengubah hidup. 

Sama halnya yang dirasakan JR Smith. Namun belakangan dia sadar bahwa seharusnya ia bisa memanfaatkan uangnya dengan lebih baik. Juara NBA dua kali ini menghabiskan uang sesuka hatinya, entah itu untuk sering keluar malam di klub, minum alkohol dan hiburan, atau membayar denda untuk tim atau liganya. Setelah pensiun, seperti biasa, ia tersadar bahwa ia bisa berbuat lebih banyak untuk komunitas atau lingkungannya.

"Seharusnya saya bisa memberi makan seluruh komunitas saya 10 kali lipat dengan uang yang saya bayarkan sebagai denda karena terlambat naik bus tim," kata Smith dalam episode podcast "I Am Athlete".

Foto: Overtime on X

Masuk NBA sebagai pilihan ke-18 secara keseluruhan dalam draft tahun 2004, Smith diperkirakan memperoleh sekitar 90 juta Dolar AS selama 16 tahun kariernya di liga tersebut. Ia dikenal karena kemampuan melompatnya yang ekstrem dan kemampuannya untuk menjadi panas dalam hitungan detik, dan hampir sepanjang kariernya. 

Di lapangan, Smith adalah salah satu pemain terbaik di bangku cadangan NBA. Penghargaan Sixth Man of the Year NBA 2012-2013 yang diraihnya adalah bukti kemampuannya. Namun, di luar lapangan, Smith adalah sosok yang berbeda. Seorang penyuka pesta. Dikenal karena kepribadiannya yang agak eksentrik, Smith melakukan segala yang ia bisa untuk menikmati hidup sepenuhnya, dan tak seorang pun bisa menyalahkannya atas hal itu. 

Namun, seiring bertambahnya usia dan kebijaksanaannya, menghabiskan ribuan dolar untuk minuman beralkohol atau pesta mulai terasa mubazir baginya. Smith tidak menghindar dari kebenaran, tetapi ia ingin menyampaikan pesan kepada generasi mendatang sebagai kisah peringatan.

"Kita punya uang. Kita tidak punya pola pikir. Kita lebih suka menghabiskan 60 ribu Dolar AS di kelab, di kelab striptis. Daripada menghabiskan 60 ribu Dolar AS untuk memberi makan 2.500 orang di lingkungan kumuh. Coba pikirkan, saya tidak bisa duduk di sini dan berkata, saya munafik, saya sendiri pernah melakukannya. Saya pernah menghabiskan uang di kelab tanpa berpikir, tanpa tujuan, mabuk-mabukan di bar. Sekarang, saya duduk dan berpikir, saya bodoh sekali. Saya bisa memberi makan komunitas saya 10 kali lipat dengan uang yang saya miliki," ungkapnya, dengan nada penuh penyesalan. 

Jika ia bisa mengubah satu hal, Smith akan menggunakan platform dan kekayaannya untuk memberi makan dan mengangkat komunitasnya, alih-alih berfoya-foya pada hal-hal yang hanya memberinya kesenangan sesaat. Pada akhirnya, ia berharap refleksinya akan mengubah perspektif seseorang tentang bagaimana menjadi pemain yang berprestasi, sekaligus bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (tor)

Foto: Grant Halverson - Getty Images

Populer

Ada Apa Dengan Curry dan UA?
Suns Melesat Dalam Dua Pekan, Devin Booker Membungkam Keraguan
Hawks Lebih Baik Tanpa Trae Young
Tuomas Iisalo Redam Suasana di Tengah Rumor Perdagangan Ja Morant
Tim Dunia NBA All-Star Game 2026 Bisa Berisi Para “Monster”
Kata-kata Bijak Stephen Curry Setelah Warriors Menghajar Spurs
Kekesalan Doug Christie Setelah Kings Tumbang Empat Pertandingan
Kevin Durant Tampil Elegan Memakai Nike KD 18 "PSG" PE
Pacers Makin Merana Setelah Dihantam Suns
Charles Barkley: Nico Harrison Hanyalah Kambing Hitam