Yang Hansen Ingin Ikuti Jejak Yao Ming

| Penulis : 

Menjelang musim debutnya di NBA, Yang Hansen ingin mengikuti jejak Yao Ming, legenda basket Tiongkok. Bukan hanya soal prestasinya, namun dia ingin menjadi inspirasi bagi anak-anak Tiongkok, seperti yang dilakukan Yao pada dirinya. 

Yang Hansen memasuki NBA dari salah satu pasar internasional terpanas, yaitu Tiongkok. Tapi bukan hanya prestasi yang dia kejar, Hansen sekarang ingin menjadi Yao Ming baru bagi rakyat senegaranya, seperti halnya pemain tengah legendaris Rockets yang menjadi panutan baginya semasa kecil.

"Tujuan saya adalah untuk menginspirasi para atlet di Tiongkok, seperti yang Yao lakukan untuk saya, dan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka juga bisa menjadi pilihan putaran pertama NBA di masa depan dan menciptakan jalan mereka sendiri,"  tulis Hansen, sebelum menyatakan bahwa ia juga ingin kembali ke Tiongkok setelah kariernya di Amerika.

Yao Ming membawa NBA ke peta Tiongkok lebih baik daripada siapa pun. Ia adalah pilihan Draft No. 1 pada tahun 2002, dipilih oleh Houston Rockets, dan kemudian menjadi delapan kali All-Star, serta lima kali masuk tim All-NBA. Ia pasti akan memiliki karier yang lebih legendaris seandainya cedera tidak memaksanya pensiun dini pada tahun 2011.

Namun sebagai seorang atlet, ia tahu betapa pentingnya tidur bagi mereka yang berlatih agar tetap bugar. Sayangnya, para penggemar di Tiongkok harus begadang hingga larut malam atau bangun pagi-pagi sekali untuk menonton NBA, mengingat Amerika Serikat berjarak beberapa zona waktu.

Hansen ingin anak-anak memprioritaskan tidur daripada menonton NBA. "Saya khawatir soal ini, tahu? Perbedaan waktu itu... Saya harap orang-orang di Tiongkok akan mendukung saya, tentu saja... tapi tanpa terlalu memengaruhi kehidupan sehari-hari. Atau kurang tidur," tambahnya.

Center Portland Trail Blazers ini melangkah ke liga bola basket terbesar di dunia dengan impian besar. Akan ada lebih dari satu miliar orang yang mendukungnya. Itu saja sudah cukup menjadi motivasi. 

Pemain setinggi 2,1 meter ini sangat dipuji karena keahlian dan kemampuannya sebagai pemain yang dapat bergerak rendah, membuka ruang di lapangan, dan melindungi area pertahanan. Trail Blazers telah memantaunya selama dua tahun terakhir dan yakin ia bisa menjadi pemain yang berkontribusi tinggi di kedua sisi lapangan.

Yang telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi rekan setimnya, Jrue Holiday dan Damian Lillard , keduanya tertarik dengan potensinya di lapangan. Pemilihannya memang menuai beberapa kritik, tetapi jelas bahwa organisasi sangat antusias dan antusias untuk melihatnya musim depan. (tor)

Foto: Yahoo!Sports

Populer

Tim Dunia NBA All-Star Game 2026 Bisa Berisi Para “Monster”
Charles Barkley: Nico Harrison Hanyalah Kambing Hitam
Kata-kata Bijak Stephen Curry Setelah Warriors Menghajar Spurs
Tanggapan Luka Doncic Setelah Mavericks Memecat Nico Harrison
Thunder Permalukan Lakers dengan Selisih 29 Poin
Anthony Davis Menunggu Persetujuan Patrick Dumont Untuk Bermain Lagi
Tripel-Dobel Historis Duo Ruki Terbaik Wemby-Castle Dalam Kekalahan Spurs
Cetak 55 Poin, Nikola Jokic Menyamai Rekor SGA Musim Ini
Jason Kidd Berharap Pendukung Mavericks Segera Move On
Tidak Ada Tim NBA yang Mau Menerima Nico Harrison Lagi