IBL

Dengan perkembangan dunia media sosial yang semakin maju, konsumen sepatu semakin mudah mendapatkan produk yang diinginkan. Oleh karenanya, saya menduga, para pembaca Mainbasket rata-rata memiliki lebih dari sepasang sepatu. Sebagian dipakai sebagai harian, sisanya sebagai sepatu yang dikeluarkan hanya ketika momen tertentu.

Sepatu punya batas masa daya guna. Bila tidak mengantisipasinya, maka kita akan mengalami beberapa kerugian. Mulai dari penampilan kurang maksimal, traksi yang menurun bahkan habis, kenyamanan yang kurang baik, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, saya mencoba memberi saran mengenai waktu yang tepat untuk mengganti sepatu yang Anda pakai dan beralih untuk menggunakan yang baru.

Beberapa kondisi ini mungkin dialami oleh saya, bisa juga Anda. Daya guna sepatu bisa diperpanjang dengan perawatan yang baik. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa semua benda yang dipakai punya batas pemakaian, termasuk juga sepatu. Bila kondisi tersebut di bawah mulai terjadi, ada baiknya segera merencanakan untuk membeli yang baru dan mengistirahatkan sepatu harian Anda.

Saat sudah terasa menyakitkan

Bagian atas sepatu terdiri dari bagian-bagian yang dijahit menjadi satu struktur kuat. Semakin sering dipakai, panel tersebut akan tergerus. Bentuknya mulai berubah dan sudah tidak seindah saat masih baru. Apa yang terjadi di sini merupakan hasil dari pemakaian berulang-ulang. Lebih lanjut, biasanya, akan berpengaruh pada kenyamanan.

Sol terlepas dari bagian atas

Lem punya batas maksimal pemakaian. Oleh karenanya, bagian-bagian sepatu akan terbuka maupun terkelupas seiring berjalannya waktu. Pada sepatu lari, bagian ujung depan jadi salah satu bagian yang paling sering terbuka. Sementara pada sepatu vulkanisir laiknya Vans dan Converse, bagian di samping –tepatnya segaris dengan lekukan jari kaki– jadi momok.

Oleh karenanya, bila ada bagian sepatu yang terlepas, maka Anda layak mempertimbangkan untuk memensiunkannya. Saat ini sudah tersedia jasa pengeleman di tukang sol sepatu, baik yang murah maupun jasa perbaikan premium. Meski begitu, ada proses lebih lanjut untuk melekatkannya lagi. Dan, tidak menutup kemungkinan, dua bagian yang sudah direkatkan itu akan kembali terkelupas di kemudian hari.

Dalam kondisi lain, sol EVA punya batas maksimal. Bahan tersebut dapat bereaksi dengan cuaca dan berdampak pada umur sol samping. Sayangnya, banyak sepatu-sepatu lari dan kasual yang menggunakan sol berbahan EVA karena kenyamanannya. Sepatu-sepatu tersebut memiliki batas usia sol, meskipun jarang dipakai, di antaranya adalah Air Jordan 3, Air Jordan 4, New Balance 998, Nike Air Max 1, Nike Air Max 90, Nike Air Max 95, Nike Air Max 97, dan lain sebagainya.

Sol sepatu mulai licin dan terkikis

Saya pernah memakai beberapa sepatu selama lebih dari tiga sampai lima tahun. Pada masa tertentu, traksi sol sepatu akan habis sedikit demi sedikit. Ini akan berbahaya bila kita memakainya di permukaan licin atau basah. Terpeleset selain bisa menyebabkan cedera, juga membuat kita mengalami pengalaman memalukan bila terjadi di tempat umum. Hal ini akan diperparah bila ukiran pada sol karet (herringbone) terkikis, bahkan habis. Bayangkan betapa berbahayanya mengenakan sepatu licin dan terkikis.

Kita akan menemukan sepatu yang akan jadi favorit kita di antara yang lain. Bisa jadi karena kenangan, warna yang apik, dan faktor-faktor lain. Mengutip Jeff Staple, desainer Staple x Nike SB Dunk Low "Pigeon" itu menegaskan bahwa sekeren apapun sepatu, itu tetaplah sebuah sepatu. Benda mati yang punya batas pemakaian.

Foto: NBA, Sole Collector

Komentar