ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Founder dan CEO DBL Indonesia Azrul Ananda (paling kanan) bersama dengan Roger Cook (tengah) dan para student athlete di DBL Academy, Surabaya, Jawa Timur, Rabu 6 September 2023.

”Sports Diplomacy – Sports to Friendships” . Tema itu menyambut kedatangan Premier of Western Australia Roger Cook yang berkunjung ke DBL Indonesia, Rabu, 6 September 2023.

Roger bersama 130 anggota delegasi terlihat antusias ketika datang ke DBL Academy, yang terletak di mal terbesar di Indonesia, Pakuwon Mall, Surabaya.

Inilah kedatangan kawan lama, yang sudah bersahabat 15 tahun lamanya. Mereka datang lebih mempererat kerjasama. Utamanya di bidang olahraga yang selama ini jadi core DBL Indonesia.

Seperti diketahui hampir 15 tahun DBL Indonesia bekerjasama Australia Barat. Diawali lewat sang legenda bintang basket Australia, Andrew Vlahov.

Vlahov selama ini turun berkecimpung di balik program DBL Camp. Program camp pelajar terbesar di Indonesia yang menelurkan skuad elite bernama DBL All-Star.

Dari DBL Camp maupun DBL All-Star itulah akhirnya banyak bermunculan talenta-talenta hebat, yang kemudian menjadi tulang punggung di dunia basket profesional maupun timnas basket.

Relasi yang telah dibangun antara keduanya juga menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi senjata untuk mendobrak batas dan ruang sekat yang pernah ada.

“Sudah sejak lama hubungan antara Australia Barat dan DBL Indonesia ini berlangsung. Hubungan ini menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi senjata untuk saling berbagi dan saling mengisi. Saling belajar memahami budaya satu sama lain. Saya pun merasakan hal tersebut (olahraga menjadi senjata untuk mendobrak sekat-sekat yang ada),” terang Andrew Vlahov.

Baca juga: Pemerintah Western Australia Senang Jadi Bagian Kemajuan Atletik Indonesia

Ya, apa yang dikatakan Vlahov benar. Proses saling belajar memahami budaya satu sama lain antara Indonesia dan Australia itu sudah terbukti ketika DBL Camp edisi dua tahun pertama membawa para pemain yang tergabung dalam skuad elite DBL All-Star belajar ke Perth, Australia. Tepatnya mulai 2008 silam.

Saat itu, DBL Indonesia memberangkatkan student athlete terpilih baik putra dan putri terbang ke Perth untuk bertanding melawan tim-tim muda pilihan Australia Barat.

Satu tahun berselang, tepatnya tahun 2009, giliran tim U-16 dari Broome Basketball Association, Australia Barat, berkunjung selama seminggu ke Surabaya.

Selain berlatih bersama beberapa pelajar dari SMP dan SMA, tim itu juga bertanding melawan tim DBL Relaxa U-16, yang dibentuk dari para pemain-pemain SMP di Surabaya dan sekitarnya.

Baca juga: 15 Tahun Kerjasama Bareng DBL Indonesia, Western Australia Siap Kolaborasi Lebih


Andrew Vlahov ketika menyambut dengan hangat ajakan tos anak-anak berada di DBL Academy.

Sekali lagi fenomena tersebut menjadi bukti nyata bahwa olahraga ini menembus batasan ketidakmungkinan. Dan DBL secara konsisten bukan hanya menjadi wadah bagi ribuan student athlete berani bermimpi. Melainkan menjadi jembatan juga bagi mereka untuk mewujudkan impiannya.

Apa yang dilakukan DBL Indonesia itu juga sebagai wujud cita-cita Azrul Ananda, sang founder sekaligus CEO. Azrul yang pernah merasakan program pertukaran pelajar di Amerika Serikat, kemudian melanjutkan studi di sana, ketika pulang ingin anak-anak Indonesia merasakan hal yang sama. Seperti yang ia rasakan.

“Saya ingin sebanyak mungkin anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pengalaman yang pernah saya dapat waktu SMA. Pengalaman untuk belajar ke luar negeri. Saya selalu membawa tim basket untuk belajar ke luar negeri. Menjadi DBL All-Star yang kita kenal sekarang,” ungkap Azrul saat menyambut rombongan pemerintah Western Australia.


Premier of Western Australia Roger Cook (tengah) bangga menggunakan jersey khusus memperingati hubungan kerjasama Western Australia dan DBL Indonesia, yang sudah berjalan 15 tahun.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Roger Cook. Menurutnya, hubungan yang baik antara DBL Indonesia dan Western Australia tak hanya berdampak pada olahraga. Tapi secara tidak langsung memungkinkan terjadinya pertukaran budaya.

"Ke depannya hubungan ini harus terus dijaga. Apalagi kan jarak antara Surabaya dan Australia Barat hanya memakan waktu tiga jam saja,” terang Roger Cook.

Cook bahkan menyebut kerjasama yang dilakukan antara DBL Indonesia dan Western Australia tidak sebatas memberikan kesempatan singkat pada student athlete, tapi bisa lebih dari itu. Ia mencontohkan adanya kesempatan untuk mewujudkan studi lanjut di Australia.

"Di Australia kami selalu membuka peluang bagi international students untuk belajar. Tapi secara khusus, kami senang ketika ada pelajar khususnya dari Surabaya, Jawa Timur memiliki minat untuk belajar di Perth," kata Cook.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY